Renungan Harian

Sabtu, 30 November 2019

KETIKA TUHAH TAMPAK JAUH

KETIKA TUHAH TAMPAK JAUH

Ulangan 31:6 “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”

Kondisi sulit saat bergumul dalam penderitaan dan pencobaan yang tidak kunjung selesai seringkali mengaburkan pandangan kita akan kehadiran Tuhan. Seolah-olah Tuhan tampak jauh dan meninggalkan kita sendiri. 

Pemazmur juga mengungkapkan keresahannya saat mengalami keadaan sulit di dalam   Mazmur 10:1, “Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?”


Tuhan tidak ingin meninggalkan kita, Ia memakai jarak yang ada untuk menguatkan iman dan karakter kita supaya kita semakin percaya dan bergantung kepada-Nya. 

Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar. 

Yang menjadi pemisah antara kita dengan Allah adalah segala dosa dan kesalahan kita. Namun Ia menyediakan pengampunan dan pembebasan untuk hidup kita, karena Tuhan tidak menginginkan perpisahan dengan kita.

Tuhan akan mengatasi keraguan, kemarahan, ketakutan, kebingungan, dan pertanyaan-pertanyaan kita yang lain. Ia mengasihi kita, peduli dengan apa yang kita alami, dan Ia punya rencana terbaik untuk hidup kita. 

”Sahabat Renungan Harian, curahkan isi hatimu kepada Tuhan dan yakinlah bahwa Ia akan menepati janji-janji-Nya. Fokuslah pada kehadiran Tuhan dan bergantunglah kepada-Nya. Ia ingin agar kita tetap percaya dan taat kepada-Nya, karena Ia sedang membawa kita pada tingkat yang lebih tinggi. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan dan menelantarkan kita.”

Share:

Jumat, 29 November 2019

TUHAN ADALAH KEKUATANKU

TUHAN ADALAH KEKUATANKU

Mazmur 28:7 “TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.”

Aktifitas yang padat, kesibukan dalam pekerjaan, kondisi yang tidak menyenangkan, dan situasi sulit seringkali membuat kita hanya fokus pada kekuatan sendiri dan lupa untuk menyerahkan diri pada Tuhan. 

Jika kita mau merendahkan diri di hadapan-Nya, Ia akan menguatkan kita untuk berjalan melewati masa-masa yang penuh penderitaan, kekhawatiran, kekecewaan, dan masa sulit lainnya. Ia juga akan memenuhi hidup kita dengan ucapan syukur, pengampunan, sukacita, dan pengharapan dalam segala pergumulan hidup.

Mulailah setiap hari dengan penyerahan diri seutuhnya pada Tuhan. Akuilah Dia dalam setiap langkah dan andalkan Dia dalam setiap aktifitas kita. 

Jangan takut dengan apa yang sedang terjadi, tetapi takutlah jika kita mulai menjauh dari Tuhan. Yakinlah bahwa di dalam Tuhan kita akan mendapat kekuatan dan kemenangan. Dan dengan yakin kita akan berkata bahwa Tuhan adalah kekuatanku.

”Sahabat Renungan Harian, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada-Nya. Walau perjalanan yang akan kita tempuh masih panjang dan belum tampak ujungnya tetaplah melangkah dengan iman. Ingatlah selalu janji Tuhan yang tertulis dalam Yesaya 41:10, “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
Share:

Kamis, 28 November 2019

TUHAN TIDAK AKAN MEMBIARKAN KITA SENDIRIAN

TUHAN TIDAK AKAN MEMBIARKAN KITA SENDIRIAN

Yohanes 8:29  ” Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia akan menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya ” 

Beberapa tahun yang lalu sedang booming acara televisi yang menayangkan tentang sebuah tantangan untuk menguji nyali. 

Peserta yang ada ditempatkan dalam sebuah ruangan tertentu di tempat yang terasing, sehingga peserta tersebut merasa sendiri dan ketakutan. 

Karena kesendirian itu mereka akhirnya takut dan menyerah dengan tantangan yang ada, padahal belum tentu ada sesuatu yang sedang mengganggu mereka saat itu.

Rasa sendiri dan ketakutan akan membuat kita menyerah jika membiarkan rasa itu terlalu lama ada di dalam diri kita masing-masing. Rasa tidak ada kawan dan tiada pegangan akan membuat kita mudah putus asa, dan menyerah terhadap keadaan yang ada. 

Manusia pada dasarnya tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu Allah menciptakan pendamping yang sesuai dengan mereka.

Bacaan kita hari ini adalah pernyataan Kristus akan penyertaan Allah Bapa kepada-Nya. Dalam karya penebusan dosa umat manusia, Kristus tidak berjalan sendirian, sebab ada Bapa-Nya yang senantiasa berjalan dan beserta dengan Kristus, sehingga dalam melakukan tugasnya Kristus tidak sendirian. 

Seperti Bapa yang menyertai Kristus, Allah juga menyertai setiap langkah kehidupan anda dan saya. Kita tidak akan pernah dibiarkan oleh-Nya berjalan sendirian, asalkan kita senantiasa patuh dan hidup di dalam-Nya.

”Sahabat Renungan Harian, seringkali kita akan merasa sendirian dalam sebuah fase kehidupan, tiada teman dan keluarga yang akan berada di sisi kita. Ketika semua orang meninggalkan kita, jangan lupakan Allah yang senantiasa ada besertamu. Permasalahannya adalah: sudahkah kita hidup seturut dengan kehendak Allah? Marilah kita memeriksa jauh ke dalam hati kita, jangan-jangan malah apa yang telah kita perbuat adalah hal yang mendukakan Dia.”
Share:

Rabu, 27 November 2019

HIDUP DI ATAS KETAKUTAN

HIDUP DI ATAS KETAKUTAN

Ulangan 31:8 “Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.”

Ketika bermain di pantai, saya mencoba untuk mendirikan rumah-rumahan dengan menggunakan ranting di atas pasir. Rumah yang saya buat begitu bagus, namun ketika datang ombak, rumah saya menjadi roboh karena pasirnya tidak cukup kuat menahan ombak. 

Kemudian saya membawa ranting-ranting itu dan mulai membangun rumah-rumahan kembali di atas karang. Ketika ombak itu datang kembali, rumah saya tetap aman. Rupanya hantaman ombak tidak lebih kuat dari batu karang.

Mari kita bangun kehidupan kita di atas batu karang yaitu Tuhan Yesus. Ketika badai apapun datang menghantam kehidupan kita, maka kita akan tetap teguh berdiri sebab iman kita telah melekat kepada Tuhan Yesus. 

Namun saat kehidupan kita dilandasi dengan penuh ketakutan, maka kita tidak akan mampu menahan pencobaan.

”Sahabat Renungan Harian, Tuhan Yesus katakan untuk tidak pernah takut menjalani kehidupan ini sebab Dia selalu bersama-sama dengan kita. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Sebab kita adalah buatan tangan-Nya maka Ia yang akan bertanggung jawab penuh atas kehidupan kita. Oleh sebab itu janganlah takut!”
Share:

Selasa, 26 November 2019

HIDUP TANPA YESUS ADALAH HIDUP TANPA HARAPAN

HIDUP TANPA YESUS ADALAH HIDUP TANPA HARAPAN

Mazmur 119:116 “Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku.”

Seperti bunga layu yang daunnya berguguran satu persatu, itulah hidup kita tanpa Yesus. Harapan akan gugur, hingga akhirnya kita hidup dalam kehampaan. 

Kita akan hilang arah tujuan, percaya pada janji-janji duniawi yang membawa kita pada kesesatan.

Mungkin banyak orang yang berhenti berharap kepada Tuhan karena doanya tak kunjung dikabulkan. Ketahuilah bahwa Tuhan mempunyai waktu-Nya sendiri untuk menjawab setiap doa dan terkadang ‘menunggu’ itu adalah jawaban sebuah doa.

Dalam kesabaranmu ketika berharap, kamu tidak pernah sendiri. Tuhan selalu menemani dan berdiri di samping doa-doamu. Tuhan tahu kerinduanmu, tapi Dia lebih tahu apa yang terbaik untukmu. Saat kamu berhenti berharap, maka kamu pun menghentikan mujizat Tuhan.

”Ketika kamu berdoa, Roh Tuhan sedang bekerja. Seperti sebuah rajutan yang membutuhkan waktu beberapa hari untuk membuat sebuah baju, demikian pula doamu membutuhkan waktu agar kuasa Tuhan nyata atas hidupmu. Dan di dalam Tuhan, harapanmu tidak akan pernah berakhir.”
Share:

Senin, 25 November 2019

TUHAN MENGASIHI KITA APA ADANYA

TUHAN MENGASIHI KITA APA ADANYA

Mazmur 33:22 “Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.”

Sekalipun tak ada yang menginginkan kehadiramu di dunia, sadarilah bahwa Tuhan sangat mengasihimu. Dia satu-satunya pribadi yang menghendakimu untuk menjadi terang dunia. Dia pula yang menerimamu apa adanya, menerima segala kelemahan dan keburukanmu.

Ketahuilah bahwa kamu tidak pernah sendiri. Tuhan selalu berada di sisimu. Dia memelukmu kala kamu menangis. Dia yang menghiburmu kala hatimu begitu sedih. Dia yang senantiasa memberimu damai kala hatimu penuh dengan kesusahan.

Saat kamu menemui banyak kesulitan, Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk menolongmu. Ia akan memberimu jalan keluar di setiap persoalan. 

”Sahabat Renungan Harian, Tuhan memang tidak pernah menjanjikan jalan hidup yang selalu bahagia, namun Ia berjanji untuk selalu menyertai sepanjang hidupmu.”
Share:

Minggu, 24 November 2019

BELAS KASIHAN TUHAN ADALAH OBAT YANG PALING MANJUR

BELAS KASIHAN TUHAN ADALAH OBAT YANG PALING MANJUR

Mazmur 119:175 “Biarlah jiwaku hidup, supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku.”

Belas kasih Tuhan adalah obat yang manjur bagi segala kelemahan. Kasih-Nya mampu menyembuhkan tubuh-tubuh yang sakit. 

Kasih-Nya membalut hati-hati yang teluka. Kasih-Nya juga sanggup menguatkan jiwa-jiwa yang rapuh. Kasih Tuhan adalah kasih yang menguatkan.

Saat kakimu tak mampu lagi melangkah dan hidupmu penuh keputus-asaan, datanglah kepada Tuhan. Dia akan mengembalikan semangatmu. Dia akan menopang kakimu, bahkan saat kamu lemah, Ia akan menggendongmu.

”Tuhan itu baik. Ia tidak akan sekali-kali membiarkanmu menanggung beban seorang diri. Ia akan menolongmu sehingga kamu mampu untuk berjalan sendiri. Yesus akan selalu berada di sisimu.”
Share:

Sabtu, 23 November 2019

TIDAK ADA YANG MUSTAHIL OLEH KUASA IMAN

TIDAK ADA YANG MUSTAHIL OLEH KUASA IMAN

Ibrani 11:29  “Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga” 

Apa yang tak pernah dilihat mata, dan tak pernah didengar telinga, yang tak pernah timbul di dalam hati, semua disediakan bagi yang mengasihi Dia..’ , sepenggal lirik ini diambil dari sebuah lagu dengan judul ‘Allah’Sanggup’

Sebuah lagu rohani yang ingin menyatakan bahwa tidak ada perkara yang mustahil bagi Allah, baik ketika jaman dahulu kala ataupun juga saat ini.

Kita tentu senang mendengarkan lagu-lagu yang membangun sebuah pengharapan, khotbah yang menimbulkan sebuah kebangunan rohani atau membaca buku-buku rohani yang berisi tentang kedahsyatan karya Allah bagi beberapa orang tertentu. 

Namun kita juga tidak boleh lupa, kita harus menjaga iman kita kepada Allah, sebab iman itulah merupakan dasar dari segala sesuatu yang kita pegang.

Dalam bacaan kita malam ini, surat Ibrani pasal yang ke 11 ini merupakan kumpulan catatan dari para tokoh Alkitab tentang iman mereka. Bagi mereka yang mempunyai iman kepada Allah sekecil apapun itu, maka iman itulah yang akan menyelamatkan mereka dari pelbagai macam pencobaan dan pergumulan yang ada. 

Apa bedanya sehingga Musa dan jemaatnya dapat melintasi Laut Merah sedangkan bangsa mesir tidak?  Karena Musa mempunyai iman yang benar kepada Allah.

Sahabat Renungan Harian, ketika kita tetap memelihara iman setia kita kepada Allah, maka tidak ada satupun hal yang mustahil oleh Dia. Allah akan menyelamatkan kita dari pencobaan dan pergumulan hidup melalui iman kita masing-masing. Tidak ada masalah yang tidak dapat diatasi, tidak ada hal yang tidak dapat diselesaikan dan tidak ada pencobaan yang terlalu berat jika kita mempunyai iman kepada Allah. Amin.”
Share:

Jumat, 22 November 2019

TANGAN TUHAN PENUH KEMURAHAN

TANGAN TUHAN PENUH KEMURAHAN

Roma 9:15 “Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.”

Bila saat ini hidupmu merasa berkekurangan, datanglah kepada Tuhan. Tangan Tuhan penuh dengan kemurahan. Dialah yang akan mencukupkan kebutuhanmu. 
Bila saat ini hatimu terasa hancur, mendekatlah kepada Tuhan. Hati Tuhan penuh dengan kelembutan dan Dia akan membalut luka hatimu.

Tuhan itu penuh dengan cinta kasih. Dia pula yang akan mempertemukanmu dengan seseorang yang mencintaimu dengan setulus hati. Seseorang yang akan menemanimu sepanjang usia dan membawamu semakin dekat dengan Tuhan.

”Sahabat Renungan Harian, Tuhan itu sangat murah hati. Segala yang baik akan Ia berikan bagimu. Tuhan tidak akan pernah menahan kebaikan bagi orang-orang yang telah setia mengikut-Nya. Jika kamu setia dan taat kepada Tuhan, hidupmu akan selalu penuh dengan kasih kemurahan Tuhan.”
Share:

Kamis, 21 November 2019

TUHAN MEMBERKATI ORANG YANG MENGANDALKANNYA

TUHAN MEMBERKATI ORANG YANG MENGANDALKANNYA

Yeremia 17:7  “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!”

Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan. Jika kita menginginkan berkat, maka kita harus benar-benar percaya dan mau berserah kepada Tuhan saat situasi begitu mengancam hidup kita.

Sekalipun kita harus berjalan di atas kerikil, sekalipun kita harus melewati badai, sekalipun kita harus kehilangan segalanya, sekalipun perjuangan kita dipenuhi cucuran air mata, kita haruslah tetap percaya kepada Yesus.

Keadaan boleh mengancam, namun janganlah iman kita menciut. Meskipun berat untuk dihadapi, tapi kita memiliki Tuhan yang jauh lebih besar dari persoalan hidup kita. 

Tidak ada badai yang tidak bisa Yesus redakan. Biarpun kaki kita terluka karena kerikil tajam, Tuhan akan membalutnya. Ia akan memulihkan kita.

Kita harus benar-benar meletakkan rasa kuatir di bawah kaki Yesus. Dan mulailah untuk menaruh janji-janji Tuhan di dalam hati kita. 

”Sahabat Renungan Harian, mungkin kita akan mengalami penderitaan, namun tidak akan menjadikan kita pribadi yang lemah. Justru dalam penderitaan dan penyerahan diri, kuasa Tuhan sempurna atas hidup kita.”
Share:

Rabu, 20 November 2019

MENJADI GENERASI YANG TAHAN UJI

MENJADI GENERASI YANG TAHAN UJI

2 Korintus 13:5   “Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji” 

Generasi saat ini dikenal sebagai generasi millenial, yaitu sebuah generasi yang tumbuh berkembang di tengah pesatnya perkembangan teknologi yang ada. 

Generasi millenial adalah generasi yang tidak mengalami zaman perjuangan seperti generasi sebelumnya, sehingga generasi ini bukanlah sebuah generasi yang tahan uji, generasi ini adalah generasi instan yang mudah putus asa jika hasil yang diterima tidak sesuai harapan.

Banyak berita yang menuliskan tentang begitu mudahnya generasi millenial ini putus asa, beberapa waktu yang lalu kita tahu ada vokalis sebuah band terkenal yang bunuh diri karena mengalami depresi.  Tidak lama kemudian kita juga tahu ada seorang pemuda pemilik salah satu industri kreatif yang juga bunuh diri karena tidak tahan dalam tekanan yang ada.

Sahabat Renungan Harian, sebagai bagian dari generasi millenial kita harus memiliki Kristus Yesus di dalam diri kita. Agar ketika pencobaan itu datang menghampiri, kita tidak mudah putus asa dan patah arang, melainkan kita memiliki sebuah landasan hidup yang teguh bersama Kristus. 

Agar ketika masalah dalam hidup itu datang, kita tidak menyerah dan memilih menyelesaikan masalah dengan mengakhiri hidup, namun biarlah Roh Kudus itu sendiri yang akan menuntun setiap kita untuk berdiri kembali.

Firman Allah malam ini mau mengingatkan kita, apakah kita sudah menjadikan Kristus Yesus sebagai landasan hidup kita setiap harinya? Ataukah kita masih menyandarkan diri kita hanya kepada pengertian pribadi yang rapuh dan mudah patah ketika ada pencobaan datang? 

”Marilah kita periksa diri kita masing-masing, sudahkah ada Yesus di dalam hati kita? Tuhan menyertai.”
Share:

Selasa, 19 November 2019

ADA RENCANA TUHAN YANG BAIK DALAM SETIAP HAL DI HIDUP KITA

ADA RENCANA TUHAN YANG BAIK DALAM SETIAP HAL DI HIDUP KITA

Filipi 1:6  “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” 

Jika kita membaca kisah Paulus, tentu kita mengerti siapa dia sebenarnya. Sebelum bertobat dan mengikut Allah, dia adalah salah satu orang yang membenci ajaran Kristus dan pemburu murid-murid Kristus, untuk dianiaya tak jarang untuk dihabisi. 

Ketika kita melihat hidup Saulus (Paulus yang belum bertobat), nampaknya tidak ada hal baik sama sekali dalam dirinya yang Tuhan pakai.

Terkadang kita juga melihat hidup orang terdekat kita, atau bahkan hidup kita sendiri lalu menyesalinya. Tidak ada satu halpun yang dapat kita banggakan dari apa yang telah kita lakukan. 

Pekerjaan begitu-begitu saja, keadaan ekonomi tak kunjung membaik, doa yang sekian lama terucap namun tak terjawab. Rasanya hidup kita yang biasa ini mustahil dipakai oleh Allah.

Dalam doa Paulus yang kita baca pada hari ini, Paulus berdoa sekalian memberikan sebuah kesaksian atas hidupnya sendiri. 

Bahwa dalam segala hal yang telah kita perbuat di masa lalu, sekelam apapun itu, seburuk apapun yang pernah kita lakukan dan jika kita mau bertobat serta mengikut Allah, Paulus menyebut ada pekerjaan baik yang sedang dilakukan oleh Allah dalam hidup kita. 

Pekerjaan baik Allah yang mungkin tidak akan pernah kita sadari sebelumnya hingga saat ini.

”Sahabat Renungan Harian, janganlah berkecil hati atas apa yang terjadi saat ini dalam hidupmu, sebab jika kita masih setia kepada Allah, disitu Allah sedang mengerjakan sebuah pekerjaan yang baik dalam hidup kita demi kemuliaan nama-Nya saja. Tetap bersukacita mengerjakan apa yang saat ini sedang dihadapi dan mengerjakannya dengan sepenuh hati, agar orang dapat merasakan pekerjaan Allah melalui apa yang sedang kita lakukan.”
Share:

Senin, 18 November 2019

TUHAN TIDAK PERNAH TERLAMBAT

TUHAN TIDAK PERNAH TERLAMBAT

Mazmur 69:14 “Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!”

Tuhan tidak pernah terlambat. Ia selalu tepat waktu. Pertolongan-Nya tidak berlalu begitu saja. Pertolongan-Nya akan tetap ada sekalipun kita tidak sedang berada di masa sukar. 

Setiap masalah yang membelit hidup kita, dilepaskanya. Dibebaskannya kita dari segala beban yang memberatkan langkah kita.

Tuhan Yesus itu tidak pernah berkurang kebaikannya bagi hidup kita. Semakin hari kasih-Nya semakin bertambah. Sepanjang hari dijagai-Nya kita. Namun yang ada, kita lupa untuk bersyukur. 

Kita kerap mengabaikan saat teduh, seolah kita mampu menjalani hari-hari dengan kekuatan sendiri.
Tapi Tuhan tidak pernah marah kepada kita. Meskipun kita banyak tingkah dan kerap melukai hati-Nya, Tuhan tetap mengasihi kita. Ia tidak pernah lelah menunggu kita untuk bertobat. 

”Sahabat Renungan Harian, kesalahan-kesalahan yang kita perbuat di masa lalu, tidak akan menghalangi Tuhan untuk memberkati kita, ketika kita mengakui dan bertobat di hadapanNya”
Share:

Minggu, 17 November 2019

TITIK NOL

TITIK NOL

Mazmur 84:12 “Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.”

Sahabat Renungan Harian, mungkin kita pernah kaya, pernah sukses, pernah terkenal, pernah memiliki apapun dan mampu melakukan banyak hal yang kita mau. 

Namun itu dulu, sebelum pada akhirnya kita sampai pada saat sekarang. Saat-saat di mana diri kita  menginjak titik nol.

Kita bukanlah yang dulu lagi. Kita tidak lagi memiliki apa-apa dan semua orang meninggalkan kita. Bukan karena Tuhan sedang menghuku kita saat ini. Bukan berarti kasih-Nya semakin berkurang bagi kita. 

Titik nol bukanlah akhir dari segalanya. Titik nol adalah titik balik dari kehidupan kita.

”Saat kita tidak memiliki apa-apa dan saat kita merasa tidak berguna, kita akan kembali melihat kuasa Allah bekerja dalam hidup kita. Kita akan benar-benar merasakan jamahan Tuhan dalam diri kita. Dan iman kita yang telah lama tertidur, mulai bangkit. Kita akan mengalami mujizat Tuhan, di mana Dia akan memulihkan kehidupan kita.”
Share:

Sabtu, 16 November 2019

DOA YANG BELUM TERUCAPKAN

DOA YANG BELUM TERUCAPKAN

Kej. 24:45 "Belum lagi aku habis berkata dalam hatiku, Ribka telah datang membawa buyung di atas bahunya, dan turun ke mata air itu, lalu menimba air. Kataku kepadanya: Tolong berikan aku minum."

Orang beranggapan doa yang didengar Tuhan adalah: doa yang diucapkan dengan sangat keras; doa yang kalimatnya panjang dengan bahasa indah seperti puisi para punjangga; doa seperti orang berpidato dengan kata-kata yang diatur sedemikian rupa.

"...dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan." (Matius 6:7).

Jika doa-doa tersebut hanya sebatas lips service, semuanya akan sia-sia.

Doa yang didengar Tuhan adalah doa dengan sikap hati yang dibenar disertai ketaatan melakukan kehendak-Nya! Bahkan doa yang tak terucapkan pun Tuhan sanggup mendengar, karena Ia Mahatahu, tahu setiap getaran dan suara hati, pikiran dan rencana kita. 

Jadi doa yang dipanjatkan kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, yang keluar dari dalam hati, walaupun tanpa suara, Tuhan tahu dan mendengarnya.

Ketika bergumul untuk keturunan, Hana berdoa dengan keluhan dalam hati, bahkan imam Eli mengira ia sedang mabuk anggur. Imam bisa saja salah menduga karena manusia tidak tahu getaran dan suara hati orang, tetapi Tuhan tahu persis pergumulan Hana dan Ia menjawab doanya.

Roh Kudus "...membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." (Roma 8:26).

Tidak ada alasan untuk tidak berdoa, karena doa dalam hati dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, asal dengan sikap hati yang benar Tuhan pasti mendengarnya.

"...Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya." (Matius 6:8)
Share:

Jumat, 15 November 2019

TUHANLAH YANG AKAN MEMPERCUKUPKAN

TUHANLAH YANG AKAN MEMPERCUKUPKAN

Ulg. 8:10  “Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu” 

‘Tuhan adalah gembalaku.. Tak kan kekurangan aku.. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau..‘

Sepenggal lirik itu sering kita dengar bukan? Lagu yang menyatakan bahwa Tuhan selalu memberikan penyertaan dan mengusahakan yang terbaik bagi para domba-domba-Nya. Dalam lagu itu menggambarkan bahwa domba-domba tak perlu khawatir akan hidup mereka.

Namun sebuah penelitian mengatakan lain tentang syair itu. Para domba tidak berlimpah dalam padang rumput, melainkan Tuhan memberikan para domba-domba rumput yang senantiasa tumbuh segar di tengah padang gurun. Tidak banyak jumlah rumputnya, namun cukup untuk dimakan oleh domba setiap harinya.

Ketika kita berbicara tentang berkat dan penyertaan Tuhan, banyak diantara kita akan membayangkan hidup yang berkelimpahan, hidup enak dan bisa mendapatkan apa saja yang diinginkan. 

Namun firman Tuhan hari ini mengingatkan, bahwa hidup yang boleh kita jalani hingga hari ini juga adalah penyertaan Tuhan kepada kita.

”Sahabat Renungan Harian, penyertaan Tuhan bukan hanya tentang kelimpahan harta duniawi, penyertaan Tuhan yang nyata adalah ketika Dia mencukupkan segala sesuatu yang kita perlukan. Seperti para domba yang berjalan di padang gurun itu, Tuhan akan merawat kita dengan menyediakan apa yang kita perlukan sepanjang hari.”
Share:

Kamis, 14 November 2019

TUHAN BUKAN HANYA MENGETAHUI, TETAPI DIA JUGA PEDULI APAPUN PERGUMULAN KITA

TUHAN BUKAN HANYA MENGETAHUI, TETAPI DIA JUGA PEDULI APAPUN PERGUMULAN KITA

Mazmur 40:3 “Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku”

Sahabat Renungan Harian, mungkin pagi ini kita bangun dengan penuh kegelisahan. Kita tidak tahu harus berbuat apa hari ini. 

Kita merasa hari-hari kita tidak dihargai. Kehadiran kita dianggap sebagai sebuah masalah. Apapun yang kita lakukan, meskipun itu baik dan benar, tetaplah salah di mata mereka.

Kita boleh kecewa dengan keadaan. Kita boleh kecewa dengan orang-orang yang kita temui. Tapi janganlah kita kecewa kepada Tuhan.

Tidak ada berlian indah yang terbentuk tanpa gesekan. Tidak ada hati yang hebat tanpa kesabaran yang terus diuji berkali-kali. Dan tidak ada pribadi yang tangguh tanpa tetesan air mata.

Kita mungkin memang tidak dihargai di dunia, namun kita sangat berharga di mata Tuhan. Hati kita jauh lebih berkilau dibanding mereka yang merendahkan kita. Dan Tuhan tidak akan membiarkan kita berlama-lama menderita. Pada waktunya nanti, Tuhan akan mengangkat, memberkati kita dengan berlimpah-limpah.

”Jangan berhenti percaya kepada Tuhan. Jangan berhenti berharap kepada-Nya. Dan jangan hati kita kehilangan kasih. Tetaplah berbuat baik sekalipun kita tidak dihargai.”
Share:

Rabu, 13 November 2019

TIDAK SEMUA ORANG SEPERTI YANG KITA INGINKAN

TIDAK SEMUA ORANG SEPERTI YANG KITA INGINKAN

Pengkhotbah. 7:9 “Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.”

Tidak semua orang bisa menjadi seperti yang kita mau. Kita tidak bisa memaksakan kehendak  kepada orang lain. 

Sifat ingin menang sendiri hanya akan membuat kita kehilangan banyak teman. Kita pun harus belajar untuk mengalah, belajar berbesar hati untuk menerima perbedaan agar persahabatan kita tidak menjadi pudar.

Hitam tetaplah hitam, putih tetaplah putih. Kita tidak perlu marah jika kebenaran kita tidak dihargai. 

Seiring dengan berjalannya waktu, kebenaran  akan terbukti. Lepaskanlah keangkuhan dan perbanyaklah damai, agar hati kita menjadi tenang.

Tuluslah dalam pekerjaan dan kuasailah amarah, sebab itulah kemenangan sejati yang harus kita perjuangkan dalam hidup. 

Jangan pernah berharap hidup tanpa persoalan. Jangan kecewa bila tak ada orang yang menghargai kita. Jangan benci bila banyak orang yang menghina dan mencaci maki kita.

”Sahabat Renungan Harian, tetaplah hidup menjadi bunga yang harum di hadapan Tuhan. Di tengah-tengah ujian hidup, tetaplah hati kita menjadi bersih. Dan kita akan menjadi anak kesayangan-Nya, di mana semua yang keperlu akan Ia beri kepada kita.”

Share:

Selasa, 12 November 2019

TUHAN SELALU MEMELIHARA KITA

TUHAN SELALU MEMELIHARA KITA

Mazmur 55:23a  “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau!”

Jangan pernah bersedih dan menyalahkan diri kita sendiri bila saat ini hidupmu tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan. 

Dimanapun kita berada, Tuhan selalu memelihara kita. Meskipun sekarang ini kita berada di tempat yang tidak nyaman, Tuhan akan tetap membuat hati kita tenang dan menjauhkan kita dari rasa kuatir.

Di tempat terburuk sekalipun, Tuhan sanggup memberkati kita. Tuhan selalu bersama kita, melewati semua musim dalam hidup kita. Di dalam Tuhan tidak ada hujan yang mendatangkan bencana, justru segala hal baik akan selalu melingkupi kita.

”Sahabat Renungan Harian, kemanapun kita melangkah, Tuhan akan selalu membukakan jalan bagi kita. Iblis tidak akan mampu menghambat jalan kita sebab Tuhan selalu menjaga kita. Selama masih ada Tuhan di samping kita, masa depan kita pasti akan indah.”
Share:

Senin, 11 November 2019

JANGAN PERNAH TAKUT, TUHAN DI PIHAK KITA

JANGAN PERNAH TAKUT, TUHAN DI PIHAK KITA

Roma 8:31 “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”

Sahabat Renungan Harian, dalam kehidupan ini ada banyak hal yang dapat mengancam kehidupan kita dan hubungan kita dengan Allah, seperti penindasan, kesesakan, penganiayaan, ketidakadilan, bahaya, maut, atau dosa kita sendiri.

Lantas apakah semua itu dapat menjauhkan Allah dari hidup kita? Apakah semua itu dapat memisahkan kita dari kasih Allah?  Tentu saja tidak,  tidak ada satupun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.

Ia akan memberi kelegaan atas segala kesesakan sekaligus menjamin keamanan atas segala bahaya. Ia akan memberi kekuatan atas segala penindasan sekaligus memberi pengampunan atas segala dosa. Allah senantiasa mengasihi kita dan berada di pihak kita.

Jika Allah sudah berkehendak maka apapun bisa terjadi. Jika Allah telah memilih kita maka Ia akan memampukan kita melewati semua yang kita hadapi.

Tidak seorangpun dapat melawan kehendak-Nya dan tidak ada kuasa dibawah langit yang dapat menahan tangan Allah. Walau semua orang berdiri menentang kita, namun bila Allah berada dipihak kita, maka tidak ada yang bisa melawan.

Karena Allah telah memanggil kita dan Ia telah membenarkan dan memuliakan kita. Seperti yang tertulis dalam  Roma 8:32, “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”

Sudah selayaknya kita menaikkan segala puji dan hormat kepada Allah atas kemurahan hati-Nya yang telah memilih dan menyelamatkan kita. Allah telah menyerahkan Anak-Nya sendiri untuk hidup kita dan Ia berjanji akan berdiri di depan kita untuk melindungi.

Sahabat Renungan Harian, penderitaan dapat menerpa kita, namun kasih Allah tidak akan pernah lepas dari hidup kita dan kita akan berada di barisan orang-orang yang menang. Jika kita ingin menang dalam pertandingan-pertandingan kehidupan, jadikan Tuhan sebagai pegangan dalam hidup kita.”
Share:

Minggu, 10 November 2019

TUHAN PEDULI DI SETIAP PERKARA KITA

TUHAN PEDULI DI SETIAP PERKARA KITA

Mazmur 138:7  “Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.”

Pada dasarnya Allah selalu peduli dan senantiasa tergerak oleh belas kasihan. Allah tidak pernah terlalu sibuk untuk kita atau lalai terhadap anak-anak-Nya.

Ia sangat mengetahui keadaan dan permasalahan manusia, mengerti segala beban dan persoalan yang kita alami, lebih dari siapapun yang kita kenal. Allah rindu agar kita intens bercakap-cakap dengan-Nya tentang segala sesuatu.

Ia ingin agar kita mencurahkan semua kebahagiaan, ketakutan, kesedihan, kegelisahan, harapan, dan bagaimana pun perasaan kita.

Ia ingin kita membawa cerita tentang keseharian, tentang studi, pekerjaan, pasangan hidup, masalah dalam keluarga, dengan sahabat, pacar, suami/istri, anak-anak, penyakit yang kita derita, tentang rencana-rencana kita, impian kita, tentang semuanya. Karena Ia peduli dengan semua itu dan bagi-Nya hidup kita sangat berharga.

Allah mengerti dan peduli atas semua persoalan yang terjadi, tidak akan dibiarkan-Nya kita berjalan sendiri. Karena Allah peduli setiap perkara, maka tidak ada perkara yang terlalu kecil untuk tidak kita bawa kepada-Nya dan tidak ada perkara yang terlalu besar untuk dapat diselesaikan-Nya. Sebab Allah akan memberi kelegaan dan akan bertindak atas hidup kita, menunjukkan jalan keluar atas permasalahan dan memberi penghiburan atas kesedihan.

”Selalu ada jalan keluar bagi mereka yang tetap percaya dan setia kepada Allah.”
Share:

Sabtu, 09 November 2019

PERKARA MUSTAHIL

PERKARA MUSTAHIL

Yeremia 32:27  “Sesungguhnya, Akulah Tuhan, Allah segala makhluk; adakah sesuatu yang mustahil untuk-Ku?”

Masalah dan pergumulan hidup yang pelik sering kali membuat kita kuatir, lemah dan bahkan tidak jarang di antara kita mengalami depresi.

Kita berusaha dengan segala kekuatan, daya, cara untuk menyelesaikan masalah hidup yang dihadapi dengan menggunakan logika dan pikiran serta jalan yang dianggap paling tepat dan benar.

Hingga pada suatu titik, di mana kita tidak mendapatkan solusi atas permasalahan hidup yang kita alami dan kita merasa bahwa mustahil mendapatkan jalan keluar atas permasalahan hidup yang dialami.

Tidak jarang kemudian kita merasa kecewa kepada Tuhan karena kita tidak segera mendapatkan solusi dan pertolongan atas masalah dan pergumulan hidup yang kita alami.

Pertanyaannya, apakah Tuhan tidak peduli kepada kita dan tidak mendengarkan doa kita?

Tuhan tentu peduli dan mendengar setiap seruan doa kita, karena Dia adalah Allah yang setia. Hanya saja yang menjadi masalah adalah bahwa jalan Tuhan berbeda dengan jalan kita dan waktu Tuhan berbeda dengan waktu kita. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah Firman Tuhan (Yesaya 55:8).

Satu hal yang pasti mengenai rancangan Tuhan adalah rancangan-Nya selalu terbaik dan sempurna bagi hidup kita. Tuhan tidak akan membiarkan anak-anak-Nya hidup tanpa harapan.

”Lalu apa yang seharusnya kita lakukan dengan segala kebuntuan dan kemustahilan dalam hidup yang saat ini sedang kita alami? Tetaplah percaya kepada Tuhan, berharap kepada-Nya serta menyerahkan pergumulan hidup kita kepada Tuhan sang ahli dalam perkara-perkara yang mustahil untuk mengerjakan bagian-Nya, karena hal-hal yang mustahil adalah bagian Tuhan dan bagian kita adalah tetap percaya dan berserah kepada-Nya.”
Share:

Jumat, 08 November 2019

JANGAN MENUTUP HATI KEPADA TUHAN

JANGAN MENUTUP HATI KEPADA TUHAN

Kisah Para Rasul 28:26-17a  “Pergilah ke bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menganggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup”


Ada seorang anak yang selalu diingatkan oleh orang-orang terdekat untuk memakai helm pada saat mengendarai sepeda motor, meskipun jarak yang ditempuh dekat dan tak ada petugas kepolisian yang berjaga, anak itu selalu diingatkan akan hal yang sama. Namun anak ini mengeraskan hati, dia beralasan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Suatu hari kemalangan menimpanya, dalam perjalanan menuju sebuah toko yang tak jauh dari rumah, dia terpeleset oleh karena jalanan yang licin.

Dan karena tak pernah memakai helm untuk melindungi kepala, kepalanya terbentur ke tanah dengan cukup keras dan menimbulkan luka yang cukup serius.

Ketika kita memilih untuk mengeraskan hati, maka kita tidak akan dapat mendengar dan mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup ini.

Ketika kita memilih untuk menutup telinga, maka kita tak mampu mendengar arahan dari Tuhan, ketika kita memilih untuk menutup mata, maka kita tidak mengizinkan Tuhan berdaulat atas hidup ini.

”Sahabat Renungan Harian, entah berapa kesempatan dan berkat yang akan terlewat jika kita menutup hati ini kepada Tuhan. Kepahitan dan masa lalu yang kelam, janganlah menjadi alasan untuk menutup diri dari Tuhan dari semua mujizat dan rencana indah yang Tuhan telah rancangkan bagi kita saat ini.”
Share:

Kamis, 07 November 2019

TUHAN ADALAH JAWABAN DARI SEMUA PERGUMULAN KITA

TUHAN ADALAH JAWABAN DARI SEMUA PERGUMULAN KITA

Yesaya 40:31 “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Jangan pernah merasa hidupmu telah berakhir. Bila masalahmu berat, tetaplah berdoa. Bila kekuatanmu telah habis, tetaplah berdoa.

Mungkin kamu telah menyerah terhadap keadaan, tapi jangan pernah menyerah untuk berdoa. Doa adalah pintu yang menghubungkanmu dengan Tuhan.

Saat kamu terus berdoa, maka kamu akan bertemu dengan Yesus. Dialah jawaban atas semua masalah yang kamu hadapi saat ini.

Tuhan pula yang memegang pergumulan-pergumulan yang kamu naikkan. Dan Ia tidak akan pernah tinggal diam melihatmu sengsara.

”Sahabat Renungan Harian, Tuhan akan menyambutmu di dalam kasih-Nya. Tangan-Nya akan menolongmu, menyelesaikan semua masalahmu. Ia akan membantumu untuk bangkit kembali, Ia akan menguatkan tubuhmu. Semangatmu yang patah akan Ia perbaharui. Dan Ia akan tunjukkan bahwa di dalam Dia, masa depanmu akan penuh dengan berkat.”

Share:

Rabu, 06 November 2019

TUHAN MENGASIHI KITA LEBIH DARI APAPUN

TUHAN MENGASIHI KITA LEBIH DARI APAPUN

Yunus 3:10  “Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tak jadi melakukannya”

Seorang anak dengan latar keluarga yang broken menceritakan bahwa tak ada lagi alasan baginya untuk melanjutkan sekolah.

Baginya tak perlu lagi sekolah toh salah satu dari orang tuanya sudah pergi dari rumah dan tak pernah memperhatikan keluarganya lagi. Di dalam rumah sudah tak ada lagi kasih yang menjadikan keluarga itu hangat.

Karena merasa tak dikasihi lagi oleh keluarganya, si anak mulai mencoba rokok dan minuman keras untuk mengalihkan perhatiannya dari rasa kesepian itu. Namun ketika rokok dan minuman keras itu hanya bisa mengobatinya sesaat, setiap hari jumlah rokok dan minuman keras yang dikonsumsi semakin banyak untuk mengobati kesepiannya.

Firman Tuhan malam ini mengingatkan kepada mereka yang sedang terhilang dari kasih Allah, bagi mereka yang berusaha mencari pemuasan pribadi dari rasa sepi dan kecewa yang ada.

Ketika tak ada seorangpun yang peduli lagi terhadap hidupmu, ketika tak ada seorangpun yang mau memperhatikan kebutuhan dan apayang kamu mau, ingatlah kasih Allah.

”Kasih Allah merangkul semua orang yang sedang kecewa, kasih Allah memeluk mereka yang sedang disingkirkan, kasih Allah tak memperdulikan seberapa jauh kamu jatuh, namun Ia selalu menunggumu kembali kepada-Nya. Kasih Allah tak jauh darimu, yang diperlukan hanyalah hati yang mau dipulihkan dari segalanya.”
Share:

Selasa, 05 November 2019

MUJIZAT TERJADI KARENA KITA YAKIN

MUJIZAT TERJADI KARENA KITA YAKIN


Matius 17:20 “Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”

Banyak mujizat yang terjadi pada zaman Yesus atas mereka yang memiliki iman yang kuat pada-Nya. Salah satu contohnya adalah hamba seorang perwira yang sakit keras yang tertulis dalam Matius 8:5-13.

Si perwira mendengar kabar bahwa Yesus telah membuat banyak mujizat dan ia berharap akan kesembuhan hambanya juga. Ia sangat yakin kesembuhan bisa terjadi hanya melalui ucapan Yesus, walaupun Yesus tidak menyentuh hambanya secara langsung dan tidak melihat orangnya sama sekali.

Dan mujizat terjadi, seperti yang diyakini si perwira. Bahkan Yesus memuji iman si perwira tersebut: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel” (Matius 8:10).

Percaya pada sesuatu yang belum terjadi tentunya bukan hal yang mudah. Kadang kita membutuhkan bukti yang bisa kita lihat dan rasakan langsung agar kita menjadi percaya.

Mungkin setelah sesuatu terjadi, barulah kita bisa percaya. Tapi Tuhan menghendaki agar kita tidak hanya mengutamakan bukti, melainkan iman, seperti si perwira. Ia ingin agar kita percaya penuh pada kuasa-Nya dan segala sesuatu adalah mungkin di dalam nama-Nya.  “Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (Markus 9:23b).

Kita percaya kepada Allah yang tidak akan pernah mengecewakan. Dan siapapun yang percaya kepada-Nya tidak akan dipermalukan. Ia adalah pribadi yang tidak akan lalai dengan janji-janji-Nya. “Dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya” (1 Yohanes 3:22).

Segala sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin akan menjadi mungkin jika kita percaya, karena segala perbuatan-Nya ajaib.

Walaupun kita belum bisa melihat bukti untuk saat ini, namun dengan iman percaya kita pasti akan melihat mujizat-Nya yang indah.

”Mujizat terjadi karena kita percaya bahwa Ia sanggup melakukan segala sesuatu atas hidup kita. Karena itu, apapun permohonan kita kepada Tuhan, yakinlah bahwa Ia turut campur tangan dalam segala situasi dan kuasa-Nya tidak terbatas untuk menolong kita.”
Share:

Senin, 04 November 2019

KETIKA KU BERDOA MUJIZAT ITU NYATA

KETIKA KU BERDOA MUJIZAT ITU NYATA


”Mazmur 65:9 “Sebab itu orang-orang yang diam di ujung-ujung bumi takut kepada tanda-tanda mujizat-Mu; tempat terbitnya pagi dan petang Kaubuat bersorak-sorai.”


Sahabat Renungan Harian, kita sering mengalami masa-masa sulit, bahkan mungkin hampir setiap hari kita menjalaninya. Ada saat di mana kita benar-benar tidak mampu.

Hidup kita tak pernah putus dengan pergumulan. Satu masalah selesai, masalah baru datang dengan perkaranya yang lebih berat. Kaki kita seperti terikat oleh rantai dengan beban yang begitu berat.

Ketika kita bergumul kita hampir tak bisa menangis lagi. Air mata kita sudah habis. Beban-beban itu membuat kepala kita sakit.

Kita sadar bahwa kita hanyalah manusia dengan batas kemampuan tertentu. Dan ketika kita menyadari semua itu kita akan sampai pada titik tertinggi dari kemampuan kita, selebihnya kita sudah tidak sanggup melakukannya lagi.

Kita hanya bisa berdoa kepada Tuhan. Menangis, berseru-seru memanggil nama Tuhan. “Tuhan, perkara ini tidaklah mudah dan sungguh berat. Aku sudah tidak sanggup lagi. Aku menyerah. Aku mengangkat tangan dan tolonglah aku.”

”Dan ketika kita berdoa setiap hari, berdoa berkali-kali, berdoa tanpa henti, serta mengandalkan Tuhan dengan segenap hati, saat itu pula mujizat Tuhan terjadi dalam hidup kita. Mujizat itu bukanlah hanya sekadar cerita. Mujizat itu nyata, di mana tangan Tuhan benar-benar bekerja memulihkan kehidupan kita.”
Share:

MERENDAH BUKAN BERARTI RENDAH

MERENDAH BUKAN BERARTI RENDAH


1 Petrus 5:6  “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya”

Generasi yang lahir pada tahun 1980-1990 pasti tahu betul film Titanic. Sebuah film yang berdasarkan kisah nyata, yang diperbaharui ulang dan dibuat semirip mungkin sama dengan keadaan pada waktu musibah itu terjadi.

Musibah yang terjadi karena kecongkaan manusia, yang mengklaim bahwa kapal itu tak akan pernah tenggelam oleh apapun.

Fakta menunjukkan kapal Titanic akhirnya tenggelam ke dasar samudera karena manabrak bongkahan es yang tak terlihat.

Kesombongan manusia yang hanya sekejap itu hilang ditelan oleh alam. Tuhan berdaulat menentukan segala sesuatu, termasuk memberikan hukuman kepada mereka yang gemar meninggikan diri atas pencapaian duniawi.

Ketika kita meninggikan diri atas prestasi yang berhasil diperoleh dan lupa bersyukur atas penyertaan Tuhan atasnya, maka Tuhan dapat membalik semuanya itu dengan mudah.

Namun bagi siapa yang merendahkan diri di dalam Tuhan, maka Tuhan akan meneguhkan dan memberikan kekuatan serta mengangkat orang itu pada waktunya.

”Sahabat Renungan Harian, tak ada gunanya memegahkan diri sendiri sebab bisa saja Tuhan mengambil dengan segera apa yang kita miliki. Marilah kita selalu merendahkan diri, merendahkan diri tak berarti rendah, namun dengan merendahkan diri kita mengakui penyertaan tangan Tuhan atas keberhasilan yang kita peroleh. Tuhan memberkati!”
Share:

Sabtu, 02 November 2019

IMAN YANG KOKOH TIDAK MEMBUAT KITA MUDA HANYUT

IMAN YANG KOKOH TIDAK MEMBUAT KITA MUDA HANYUT

Ibrani 2:1  “Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus”

Beberapa waktu yang lalu kita membaca berita adanya tanggul jebol di Jakarta. Tanggul itu tidak kuat menahan arus air yang deras ketika terjadi hujan lebat.

Setelah dilihat lagi tanggul yang ada memang tidak layak dan tidak mencukupi kebutuhan yang ada. Tanggul hanya dibuat dari tumpukan karung pasir yang ditumpuk.

Jelas saja ketika arus air berubah menjadi deras, tanggul yang terbuat dari tumpukan pasir itu tidak mampu menahan tekanan dari air yang ada.

Tanggul yang tidak dipersiapkan dengan baik dan tidak sesuai dengan standar yang ada maka tidak akan mampu menghadapi arus air ketika terjadi hujan lebat.

Seperti tanggul tadi, kehidupan rohani kita juga tergantung dari apa yang kita bangun di dalamnya.
Ketika kita memilih dasar hidup kita dengan hal-hal yang fana dan mudah diguncangkan oleh dunia, maka dasar hidup kita itu akan mudah hanyut ketika diterpa oleh pencobaan yang ada, kita akan kebingungan dan mudah terbawa oleh arus dunia.

Namun ketika firman Tuhan itu kita dengar dan meletakkan firman itu sebagai dasar atas kehidupan kita, maka kita akan mempunyai sebuah landasan hidup yang kokoh, sebuah landasan hidup yang tak akan goyah ketika pencobaan itu datang menghampiri kita.

Sahabat Renungan Harian, maukah kita menjadikan firman Tuhan itu sebagai landasan hidup kita sekalian?, jawabannya miliki kerinduan membaca Alkitab”
Share:

PERCAYA DIRI KARENA TUHAN

PERCAYA DIRI KARENA TUHAN

Amsal 14:26 "Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya."
Di era globalisasi seperti sekarang ini, dimana teknologi semakin canggih, setiap orang dituntut untuk bisa meng-upgrade dirinya.
Jika tidak, mereka akan tertinggal dengan yang lain, karena persaingan hidup semakin hari semakin ketat.
Ketidakmampuan dalam bersaing menimbulkan rasa minder alias tak percaya diri, padahal rasa percaya diri  (self confidence)  sangat diperlukan di segala aspek kehidupan ini.  Tak mengherankan bila di zaman sekarang banyak digelar seminar-seminar tentang motivasi yang dipandu oleh motivator handal.
Rasa percaya diri yang besar atau keyakinan yang kokoh dalam memasuki bulan Nopember ini sangat perlu.  Sikap ini bukan dilandaskan pada kekuatan dan kemampuan diri sendiri, melainkan karena punya hati yang takut akan Tuhan.
Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang tunduk sepenuhnya kepada kehendak Tuhan dan tinggal di dalam firman-Nya;  dan terhadap orang yang takut akan Dia, Tuhan pasti menyatakan kasih-Nya, pembelaan-Nya, dan perlindungan-Nya.
Ada Percaya diri yang kokoh atau ketenteraman besar bagi orang-orang yang takut akan Tuhan, karena Tuhan ada di pihak kita dan memberikan perlindungan kepada kita.  Inilah yang membangkitkan rasa percaya diri atau keyakinan yang teguh.
Jadi, kuncinya adalah takut akan Tuhan.  "Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut."  (Amsal 14:27).
Percaya diri yang berlandaskan kepada hal-hal yang lahiriah akan menuntun seseorang kepada dosa kesombongan.  "Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN,"  (Mazmur 20:8).

”Takut akan Tuhan adalah dasar untuk membangun rasa percaya diri, karena kita berkeyakinan bahwa dalam segala perkara Tuhan turut bekerja.”
Amin.
Share:

Arsip Blog

Flag Counter
 
Renungan Rohani Kristen Mengucapkan " Selamat Hari Natal 25 Desember 2019 dan Selamat Tahun Baru 2020. Tuhan Yesus Memberkati. Amin.