PENCOBAAN HIDUP
Yak 1:14-15
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Kita akan lanjutkan pelajaran kita tentang pencobaan hidup.
Pencobaan selalu merupakan pekerjaan si pencoba atau si iblis, dan pencobaan akan mencapai tujuannya (dosa) apabila kita diseret dan dipikat oleh keinginan dari manusia lama kita, apabila kita ingin memuaskan keinginan daging kita dan jatuh dalam dosa.
Untuk kita bisa memahami dengan lebih baik apa yg sudah kita pelajari baiklah kita lihat beberapa contoh dalam Alkitab.
- Keinginan untuk kaya
1 Tim 6:9-10
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Kita sudah memahami bahwa pencobaan mencapai tujuannya (dosa) ketika orang diseret dan dipikat oleh keinginan dari manusia lama mereka.
Seperti yg kita baca di atas, salah satu dari keinginan itu adalah keinginan untuk kaya, yg menurut ayat tersebut akan memimpin kepada pencobaan, ke dalam berbagai nafsu yg mencelakakan dan akhirnya ke dalam kehancuran.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa keinginan untuk kaya bukan merupakan keinginan Allah, tetapi keinginan daging.
Tentu saja, ini bukan berarti Allah tidak ingin kita mengumpulkan harta. Namun harta yg Ia ingin agar kita kumpulkan bukan harta di bumi melainkan harta di sorga.
Sebagaimana yg Yesus katakan.
Mat 6:19-21, 24
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Mamon dalam bahasa Aram berarti kekayaan.
Tidak mungkin mengabdi kepada Allah dan kepada kekayaan. Kita harus memilih salah satunya, apakah kita memilih untuk mengabdi kepada kekayaan, yg apabila melakukannya kita mungkin akan bertanya-tanya setelah beberapa waktu apa yg terjadi dengan Firman yg pernah ditaburkan dalam hati kita.
Mat 13:22
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Atau kita memilih untuk mengabdi kepada Allah yg apabila melakukannya kebutuhan kita akan dipenuhi secara melimpah dan harta yg kekal telah menanti kita di sorga.
Flp 4:19
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
- Hawa dan ular
Contoh lain di mana kita melihat iblis menjerat dan memikat agar orang yg dicobainya mau melakukan apa yg berlawanan dengan kehendak Allah (terdapat dalam Kej. 3).
Dalam Kej. 2, Allah memberi perintah kepada manusia bahwa "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yg baik dan yg jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. (Kej 2:16,17).
Jadi, Adam dan Hawa tahu bahwa bukan kehendak Allah untuk memakan pohon pengetahuan tentang yg baik dan yg jahat.
Kej 3:1-5
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Pencobaan dengan maksud jahat selalu merupakan pekerjaan iblis, "si pencoba" dan di sini kita melihat ia melaksanakan pekerjaannya dengan baik sekali.
Pertama-tama ia menantang Hawa dengan sebuah pertanyaan tentang apa yg telah Allah Firmankan. Kemudian, setelah melihat reaksi wanita itu, ia maju dengan pernyataan yg sama sekali bertentangan dengan Firman Allah, lalu meyakinkan Hawa bahwa apabila mereka memakan dari pohon tentang pengetahuan yg baik dan yg jahat, mereka akan menjadi seperti Allah, tahu yg baik dan yg jahat.
Jelas di sini bahwa iblis sedang memperdaya Hawa.
2 Kor 11:3
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Membandingkan pencobaan yg dialami Tuhan Yesus yg dicatat dalam Mat 4:1-11 dengan pencobaan yg dialami Hawa di sini, kita dapat melihat bahwa dalam kedua kasus, iblis pertama-tama mencoba menipu mereka.
Misalnya ketika ia menjanjikan kepada Yesus "Semua itu (kerajaan dunia dan kemegahannya, Mat 4:8) akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku" (Mat 4:9), ia jelas-jelas mencoba untuk menipu-Nya. Namun ia gagal total.
Mat 4:10
Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Yesus tidak tertipu. Seandainya tertipu, itu berarti Ia telah berjalan melawan kehendak Allah (yg dimaksud ada tertulis dalam ayat di atas) dan jatuh dalam dosa.
Tetapi sebagaimana Firman Allah katakan: "sama seperti kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa" (Ibr 4:15). Yesus tidak tertipu tetapi sepenuhnya Ia berpegang kepada Firman Allah. Hasilnya, setelah melihat usahanya gagal, iblispun meninggalkan Dia (Mat 4:11). Sebaliknya Hawa, ketika diseret dan ditipu oleh musuh, ia mengabaikan Firman Allah.
Kej 3:6
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
Ketika dirangsang oleh iblis, perempuan ini mengabaikan Firman Allah, diseret untuk memenuhi keinginan panca indranya dan sebagai akibatnya ia dan Adam berdosa dan mati.
Iblis pertama-tama mencoba menipu, menjerat dan memikat agar orang yg dicobainya mau melakukan apa yg berlawanan dengan kehendak Allah. Berhati-hatilah...!!!.
Amin...!!!
0 komentar:
Posting Komentar