Bahan Alkitab : Yesaya 53:1-8;
Markus
15:20b-32
Saudara-saudaraku .... perikop bacaan kita saat ini “Yesaya 53 : 1 – 8” adalah salah satu bagian dari nubuat Nabi Yesaya ketika bangsa Israel dan Yehuda masih terbuang dibabel dan yang lainnya di Asyur. Pada ayat 1 (satu) muncul kalimat sebagai pertanyaan nabi, “ Siapakah Percaya Kepada Berita...?, pertanyaan itu berhubungan dengan pertanyaan berikutnya dengan kalimat “Kepada Siapakah Tangan Kekuasaan Tuhan dinyatakan”..................
Ada kesan kuat disini,..... bahwa bangsa Israel yang menjadi alamat nubuatan Nabi, oleh karena ketidak percayaan terhadap berita apapun yang disampaikan kepada mereka..... Apakah itu disebabkan bangsa Israel yang berada dalam pengasingan pada waktu itu yang telah berlangsung bertahun-tahun lamanya dan entah kapan berakhir?..mungkin saja...
Tetapi, sesungguhnya ketidak percayaan umat adalah suatu warisan lama yang diturunkan oleh pemimpin mereka dimasa lalu.......
Meski dalam ukuran kemampuan berpikir manusia datangnya dari seorang Yesaya namun inilah kemampuan Allah yang tidak mampu diukur oleh manusia, dimana Allah menyatakan
berbagai peristiwa khusus dimasa depan melalui para nabi-Nya.......
...........pertama Nabi Yesaya memperingatkan Ahas raja Yehuda untuk tidak meminta bantuan dari Asyur dalam melawan Israel dan Aram, yang kedua setelah kejatuhan Israel, Yesaya juga memperingatkan Hizkia raja Yehuda agar tidak melakukan persekutuan dengan bangsa asing untuk menentang Asyur....Yesaya menasihati kepada kedua raja Yehuda itu untuk Percaya kepada Tuhan saja sebagai perlindungan mereka..........
........ kenyataan itupun terus berlangsung dikalangan Yahudi ketika Yesus datang pertama kali dengan pelayanan kehambaan-Nya yang berpuncak pada sengsara, penderitaan dan kematian-Nya dikayu salib... (bisa kita baca pada kitab Markus 15:20b-32)....... Oleh sebab itu dapatlah dimengerti mengapa nabi Yesaya dengan rinci menjelaskan tentang penderitaan seorang hamba, yang kemudian hari menunjuk kepada Yesus dalam ke Mesiasa-Nya yang menyelamatkan......
Yesus datang dalam kesederhanaan dan tanpa kesemarakkan dalam dunia yang dilanda kekeringan Rohani..... Ia bahkan tidak diterima Oleh bangsa Israel (Yahudi), melainkan dibenci dan ditolak......bahkan sampai menderita di kayu Salib dan mati untuk menanggung dosa-dosa manusia......
Saudara-saudaraku.... Peristiwa Salib adalah bentuk Kasih dan Setia Allah yang tak ternilai bagi kehidupan manusia.... pemahaman iman ini,... mestinya menjadi perhatian dan dihayati secara mendalam oleh kita yang percaya kepada-Nya di minggu-minggu sengsara....
Merenungkan minggu sengsara ini bukanlah sekedar rutinitas belaka dan bukan sebagai perayaan semata, melainkan menjadi sarana penghayatan iman dan membangun kesatuan yang kuat dan nyata di dalam Yesus Kristus dalam upaya membebaskan sesama yang terbelenggu oleh kejahatan dan tekanan kehidupan, menuju keselamatan yang kekal melalui pengorbanan Tuhan Yesus Kristus dikayu salib. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar