Renungan Harian

Selasa, 31 Desember 2019

MEMPERBAHARUI KOMITMEN

MEMPERBAHARUI KOMITMEN

Yosua 24:24 "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan."

Hari ini kita berada di penghujung tahun 2019, di ambang tahun yang baru.  Sudah menjadi tradisi menjelang pergantian tahun orang-orang tampak hiruk-pikuk menyambut momen ini.

Mereka berkumpul menjelang tengah malam pergantian tahun dengan menggelar pesta, konser musik, pawai keliling kota dengan terompet dan juga kembang api.

Bagi orang percaya momen pergantian tahun ini seharusnya menjadi kesempatan instropeksi diri, bukan pesta pora atau berhura-hura.

Banyak perkara sudah terlewati sepanjang tahun 2019 ini, dan jika kita bisa menjalaninya serta mampu tegak berdiri sampai detik ini jangan pernah berkata bahwa semua itu karena kebetulan atau karena kuat dan gagah kita, melainkan karena Tuhan yang ada di samping kita:  menuntun, menyertai, menopang dan bahkan menggendong kita.

Karena itu tidak ada kata lain selain mengucap syukur kepada Tuhan!  Kegagalan, keterpurukan, doa-doa yang tidak terjawab sepanjang tahun ini seringkali merupakan akibat dari keputusan-keputusan salah yang telah kita ambil atau pilihan-pilihan hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Jangan pernah mengambinghitamkan orang lain atau keadaan, terlebih-lebih menyalahkan Tuhan, sebab pilihan kita menentukan kehidupan kita di kemudian hari.

Marilah mencontoh Yosua yang berani membuat keputusan untuk beribadah kepada Tuhan, tidak seperti kebanyakan orang yang lebih memilih untuk tidak taat dan menuruti keinginan diri sendiri.

Yang lalu biarlah berlalu!  Jadikan hal itu sebagai pelajaran berharga dan guru terbaik.  Bersyukurlah jika kita masih beroleh kesempatan dari Tuhan untuk memperbaharui komitmen kita.

Sahabat Renungan Harian, mengakhiri perjalanan Tahun 2019 ini, ingat Firman Tuhan ini "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"  Ibrani 4:7"
Share:

Senin, 30 Desember 2019

SAAT DALAM MASA KESESAKAN

SAAT DALAM MASA KESESAKAN


Amsal 24:10 "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."

 
Pada tahun 1932, Amerika Serikat pernah mengalami krisis ekonomi. Pengangguran, kemiskinan menjadi hal lumrah yang terlihat pada masa itu. Charles Darrow dan istrinya  tak luput dari keadaan serba sulit tersebut. 

Meski seorang terpelajar (ahli dalam bidang pemasaran), Charles tidak dapat memiliki pekerjaan yang penghasilannya mencukupi kebutuhan rumah tangganya.

Bekerja serabutan, itulah yang akhirnya dilakukan Charles Darrow dan isterinya. Di tengah situasi tersebut, mereka tidak menyerah atau putus asa. Charles dan isterinya mendapat ide untuk mengembangkan permainan The Landlord's Game yang sebelumnya diciptakan oleh Elizabeth Maggie.

Satu tahun lebih mereka memodifikasi permainan tersebut, sebelum akhirnya mematenkannya atas nama mereka dengan nama Monopoli.  Kehidupan Charles dan isterinya pun berubah dan mereka menjadi keluarga miliuner.

Kehidupan ini tak selamanya berjalan mulus tanpa hambatan, kadang masa sulit hadir bisa saja kita alami. 

Tak sedikit orang yang akhirnya menyerah, karena merasa tak sanggup melalui situasi tersebut. Namun sebagai orang percaya yang memiliki pengharapan pasti di dalam Kristus, kita seharusnya tidak mudah frustrasi, menyerah, jatuh dan kemudian kalah. 

“Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu” (Amsal 24:10). Amsal ini memotivasi kita untuk tidak menyerah saat berada dalam masa kesesakan. 

Mengapa demikian? Ayat berikutnya menjelaskan kepada kita bahwa, “Tuhan telah menyediakan masa depan yang cerah saat kita tidak menyerah dalam masa kesesakan”.

Apakah kamu sedang mengalami kesesakan di dalam hidup ? Segera datang kepada Tuhan dan jangan putus asa, jalani prosesnya dan tetap andalkan Tuhan.

"Sahabat Renungan Harian, jangan menyerah saat dalam masa kesesakan, kuatkanlah hati untuk percaya kepada Tuhan. Masa sukar akan berlalu bagi orang yang beriman kepada Tuhan."
Share:

Minggu, 22 Desember 2019

BANGKITLAH DARI KEGAGALAN

BANGKITLAH DARI KEGAGALAN

Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal."

Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya, termasuk orang-orang besar atau tokoh-tokoh hebat yang ada di dunia ini.


Mengalami kegagalan dalam bisnis, pekerjaan, rumah tangga, hubungan asmara, studi dan sebagainya pasti menimbulkan rasa kecewa yang mendalam.

Namun tak perlu kita larut dalam kekecewaan yang berkepanjangan, apalagi sampai berputus asa. Ini sangat berbahaya!

Saat berada di ambang keputusasaan, hal-hal yang tidak diinginkan seringkali terjadi.  

Setiap kegagalan yang kita alami bukanlah suatu hal yang terburuk di dalam kehidupan ini, tapi merupakan hal yang wajar dan biasa!

Kegagalan bisa saja Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup ini untuk membuka mata rohani kita bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat melakukan hal-hal yang berarti. 

Betapa banyak di antara kita yang tak pernah melibatkan Tuhan dalam setiap rancangan dan rencana hidup ini karena kita merasa diri mampu dan pintar.   "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana." (Amsal 19:21). 

Tetapi begitu mengalami kegagalan barulah kita sadar bahwa tanpa Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Saat kita dalam keadaan tiada berdaya dan mengangkat tangan tanda berserah, saat itulah Tuhan akan turun tangan menyatakan kuasa-Nya.   "Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (2 Korintus 12:9b).

Sebagai orang percaya janganlah kita cepat putus asa ketika diperhadapkan dengan kegagalan, sebab kita bukanlah satu-satunya orang yang pernah mengalami kegagalan. 

Jangan pernah menganggap bahwa kegagalan itu sebagai harga mati. Percayalah akan selalu ada kesempatan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.

Asalkan mau berusaha, kesempatan untuk berhasil pasti akan terbuka lebar. Ambil sisi positif dari setiap kegagalan tersebut. 

Belajarlah untuk selalu melibatkan Tuhan di segala aspek kehidupan ini, sebab kehendak dan rencana-Nya takkan pernah gagal.

"Jadikan kegagalan sebagai batu lompatan untuk kita meraih keberhasilan!"
Share:

Sabtu, 21 Desember 2019

JANGAN PERNAH MERAGUKAN PERTOLONGAN TUHAN

JANGAN PERNAH MERAGUKAN PERTOLONGAN TUHAN

1 Taw 21:1  "Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel."

Ketika mengalami masalah yang pelik banyak orang Kristen mulai ragu akan kuasa Tuhan dan mulai mengukur dan mereka-reka dengan pikiran dan logika. 


Lalu kita berkata,  "Sanggupkah Tuhan menolongku?  Apa Tuhan sanggup memulihkan dan memberkati usahaku?  Mampukah Dia menyembuhkan sakitku?"  

Namun ingat, besar atau kecilnya kuasa Tuhan yang dinyatakan kepada kita tergantung dari seberapa besar atau kecilnya iman percaya kita kepadaNya.  Ada tertulis:  "Berilah dan kamu akan diberi:  suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.  Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."  (Lukas 6:38). 

Apa yang kita dapatkan dari Tuhan sesuai dengan apa yang kita beri kepadaNya.  Umumnya, seseorang akan memberikan persembahan keapda Tuhan ketika ia dalam kondisi berkelimpahan atau sedang diberkati. 

Padahal firmanNya mengajar kita untuk memberi tanpa melihat situasi dan kondisi, baik sedang diberkati atau ketika kita belum diberkati hendaknya kita memberikan apa yang kita miliki kepada Tuhan dengan penuh kerelaan, tidak hanya berupa materi saja, tapi dapat juga melalui tenaga, pikiran dan waktu kita.  Yang pasti, Tuhan sanggup melakukan perkara-perkara besar dan ajaib!

"Sahabat Renungan Harian, jangan pernah meragukan kuasa Tuhan, apalagi sampai kita mengukur kuasa dan kesanggupan Tuhan itu dengan pikiran kita yang terbatas ini."
Share:

Jumat, 20 Desember 2019

RENCANA TUHAN TIDAK PERNAH SALAH

RENCANA TUHAN TIDAK PERNAH SALAH

Keluaran 14:21 "Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu."
Sudah terlampau sering kita alami bahwa apa yang Tuhan kerjakan dalam hidup ini seringkali tidak masuk akal atau di luar nalar kita. 

Cara Tuhan bekerja dan jalan-jalan-Nya terlalu ajaib untuk dimengerti.   "Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya." kata pemazmur (Mazmur 139:6). 

Tentang hal itu Tuhan sudah menegaskan:  "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8-9).

Keajaiban cara Tuhan bekerja pernah dialami oleh bangsa Israel saat dipimpin Musa, yaitu ketika mereka keluar dari Mesir. Dengan pimpinan tangan Tuhan, mereka berkemah di Etam, di tepi padang gurun.

Apakah Tuhan salah dalam rencana-Nya untuk melepaskan umat Israel dari tangan bangsa Mesir? 

Tidak sama sekali, sebab semuanya itu sudah dalam rencana Tuhan. Buktinya, dengan kuasa Tuhan akhirnya bangsa Israel dapat menyeberang di air yang kering, karena Tuhan telah membuat laut Teberau itu menjadi tanah kering. 

Dinyatakan bahwa Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, padahal menurut pakar meteorologi angin timur yang berhembus di padang gurun itu berhembus sangat dahsyat dan bisa menimbulkan tsunami. 

Namun apa pun yang menurut teori dan pemikiran manusia dapat menimbulkan hal-hal yang buruk di tangan Tuhan justru dapat menghasilkan mujizat bagi kita.

Sekalipun perintah Tuhan serasa aneh dan tidak masuk akal, tetaplah taat kepada-Nya, sebab tangan-Nya tidak kurang panjang untuk menyelamatkan kita.
Share:

Kamis, 19 Desember 2019

TAK ADA YANG PERLU DITAKUTKAN UNTUK HARI ESOK

TAK ADA YANG PERLU DITAKUTKAN UNTUK HARI ESOK

Mazmur 43:5 "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku?  Berharaplah kepada Allah!  Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!"



Karena tekanan hidup yang kian berat dan permasalahan yang dialami, banyak orang menjadi putus asa dan frustasi. 

Mengapa bisa terjadi? Rasa putus asa muncul ketika seseorang mengalami jalan buntu.

Celah inilah yang digunakan Iblis untuk menanamkan rasa putus asa dalam diri seseorang, sehingga dalam dirinya timbul rasa mengasihani diri sendiri  dan merasa sudah tidak ada pertolongan lagi. 

Kita  tidak lagi mengarahkan pandangan kepada Tuhan dan mulai meragukan kuasaNya.  Dengan kata lain kita putus asa dan menjadi tawar, merasa bahwa Tuhan tidak sanggup melakukan perkara besar dalam kehidupan kita, padahal firman Tuhan menegaskan bahwa "...semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. 

Dan inilah kemenangan atau pun rasa putus asa dimulai dari hati kita. Tertulis:  "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."  (Amsal 24:10). 

Rasa putus asa bukanlah karakter anak-anak Tuhan!  Kita adalah lebih dari pemenang karena Tuhan selalu ada di pihak orang percaya.

Seberat apa pun masalah yang kita hadapi, jangan putus asa, serahkan semuanya kepada Tuhan. 

Jangan buang waktu dan tenaga pada hal-hal yang membuat kita putus asa dan lemah.  Mari kita lebih lagi melekat kepada Tuhan.

"Sahabat Renungan Harian, jika Tuhan ada di hati kita, kita tidak akan takut dan putus asa dalam keadaan apa pun, karena tidak pernah ditinggalkanNya orang-orang benar!"
Share:

Rabu, 18 Desember 2019

KITA TERBATAS, TUHAN TAK TERBATAS

KITA TERBATAS, TUHAN TAK TERBATAS

Matius 8:17 "Dialah yang memikul kelemahan kita..."


Perlu disadari bahwa sampai kapan pun kita tidak akan pernah bisa sama persis seperti orang lain.  Yang bisa kita lakukan adalah meneladani atau mencontoh sisi positif dari kehidupan orang lain:  perihal keberhasilan, prestasi, atau kreativitas mereka. 

Ini dapat memotivasi kita untuk lebih bersemangat dalam menjalani hidup:  jika mereka bisa, tidak menutup kemungkinan kita pun juga bisa. 

Mengapa tidak?  Mungkin saat ini kita merasa minder, berkecil hati, mengasihani diri sendiri dan berputus asa oleh karena kelemahan yang kita miliki. 

Tidak seharusnya kita bersikap demikian, karena sesungguhnya setiap orang selain punya nilai lebih pasti juga punya kelemahan, seperti peribahasa:  'tak ada gading yang tak retak, artinya tidak ada manusia yang sempurna dalam segala hal.  Yang terpenting adalah apa yang kita kerjakan ketika menyadari bahwa di dalam diri ini ada kelemahan. 

Kelemahan diri adalah suatu keterbatasan yang kita warisi atau kita dapatkan karena suatu peristiwa yang terjadi, di mana kita tidak punya kuasa untuk menolak atau mengubah peristiwa tersebut. 

Kelemahan tersebut bisa berupa keterbatasan fisik  (cacat), penyakit tertentu, atau mungkin juga keterbatasan emosional berupa trauma, kepahitan, temperamen bawaan atau juga keterbatasan kecerdasan.

Terkadang Tuhan mengijinkan adanya kelemahan dalam diri seseorang dengan tujuan hendak menyatakan kuasa-Nya.  Tuhan berkata,  "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."  (2 Korintus 12:9). 

Kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah terkesan dengan kepandaian, kegagahan, kecantikan, kemampuan, kekuatan seseorang yang seringkali membuat mereka merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. 

Karena itu Tuhan tidak pernah memilih seseorang berdasarkan apa yang terlihat secara kasat mata, tapi Ia melihat hati dan sangat tertarik kepada orang-orang yang memiliki kelemahan dan mau mengakuinya.  Banyak orang sulit sekali mengakui kelemahannya, tapi cenderung membusungkan dada dan meremehkan orang lain.  Terhadap orang yang demikian Tuhan sama sekali tidak berminat.

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga."  Matius 5:3 
Share:

Selasa, 17 Desember 2019

PERCAYA DAN TAAT, SESUATU PASTI TERJADI

PERCAYA DAN TAAT, SESUATU PASTI TERJADI

Lukas 17:14 "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.' Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir."  



Banyak orang tidak mendapat kelepasan dari persoalan yang mereka hadapi karena mereka hanya terpaku pada persoalannya. 

Karena terpaku pada persoalan, maka yang timbul di hati adalah kebimbangan dan keragu-raguan.  Bimbang atau ragu adalah lawan dari iman!  Yakobus menegaskan bahwa orang yang bimbang takkan mendapatkan apa-apa dari Tuhan  (Yakobus 1:6-7). 

Persoalan akan terselesaikan bila ada suatu tindakan, artinya kita harus bertindak dengan iman, melakukan apa yang Tuhan perintahkan, sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati  (Yakobus 2:17).

Dicontohkan tentang sepuluh orang kusta yang menjadi tahir setelah mereka bertindak menurut apa yang Tuhan perintahkan.  Mereka tidak terpaku pada sakit yang dialaminya. 

Kalau mereka mengasihani diri sendiri dan merasa bahwa sakitnya takkan bisa disembuhkan, maka kesembuhan takkan terjadi. 

Sahabat Renungan Harian, bagaimana dengan kita?  Mungkin saat ini Saudara sedang bergumul dengan masalah.  Tak ada yang mustahil bagi Tuhan!  Jangan pasif dan berpangku tangan saja merenungi nasib. 

Bangunlah iman Saudara!  Iman membuat segala sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin, menciptakan yang tak ada menjadi ada.  Tak perlu dengarkan suara-suara sumbang yang tak berhenti mengintimidasi kita, tapi dengarkan saja firman Tuhan dan lakukan.

"Ketaatan adalah pintu gerbang menuju kepada pemulihan dan mujizat." 
Share:

Senin, 16 Desember 2019

BERSYUKUR ATAS SEGALA YANG TUHAN BERI

BERSYUKUR ATAS SEGALA YANG TUHAN BERI

Mazmur 145:15 "Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya;"  



Kita sering memandang remeh berkat makanan kita setiap hari.  Melihat makanan lezat di meja makan langsung saja disantap tanpa berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan terlebih dahulu.  Kita anggap makanan yang dimakan sehari-hari adalah hal biasa. 

Kita lupa semua berkat datang dari Tuhan!  Siapa yang memberi kita tubuh sehat, nafas hidup, kekuatan, kemampuan, sehingga kita dapat bekerja dan mendapatkan rejeki?  Siapa yang memberi berkat kemampuan dapat menikmati makanan tersebut?  "Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu, bahwa tangan Allah yang melakukan itu;"  (Ayub 12:9).

Hari ini kita ada sebagaimana kita ada saat ini semata-mata karena kemurahan Tuhan, yang tidak saja memberikan kita kehidupan, tapi juga memberikan sarana untuk menopang kehidupan tersebut.  Yang termasuk sarana penopang:  makanan, minuman, kesehatan, dan sebagainya.  "Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup."  (Mazmur 145:16). 

Berdoa disertai ucapan syukur sebelum menikmati makanan adalah bukti bahwa kita mengakui bahwa berkat itu datangnya dari Tuhan;  bukti bahwa kita tak melupakan kebaikan dan kasih setia Tuhan dalam kehidupan kita. 

Kita mengakui bahwa hidup kita ini adalah karena pemberian Tuhan.  Oleh sebab itu kita harus bersyukur kepada Tuhan setiap waktu.  Jangan pernah melewati hari demi hari tanpa ucapan syukur!  Karena tanpa Tuhan yang menyertai, kita takkan mampu menjalaninya sendiri. 

Kalau kita menyadari bahwa hidup ini sungguh teramat singkat dan hidup kita ini sangat bergantung sepenuhnya pada kuasa Tuhan, maka kita akan menghargai berkat yang Tuhan beri. 
"Meski hidup ini teramat singkat, Tuhan selalu memperhatikan kehidupan secara detail, bahkan hari-hari kita ada dalam rancangan-Nya senantiasa!"
Share:

Minggu, 15 Desember 2019

DIA TAHU YANG TERBAIK BUAT KITA

DIA TAHU YANG TERBAIK BUAT KITA

Yesaya 64:4  "Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian."  


Sesungguhnya tiada mata yang tidak pernah melihat hal luar biasa yang telah Tuhan sediakan bagi mereka yang menanti-nantikan Dia.  Kita hanya perlu menanti-nantikan Dia, maka Ia akan menyatakan kepada kita apa pun yang tak dapat dipahami manusia. 

Mengapa menanti-nantikan?  Karena tidak semua hal dapat diketahui manusia, sebab:  "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."  (Ulangan 29:29).

Banyak orang yang mempelajari Alkitab percaya bahwa mereka akan bisa memperoleh kehidupan yang kekal.  Tetapi jika mereka tidak datang kepada Yesus dan percaya kepadaNya, maka sebanyak apapun pengetahuan akan firman yang telah mereka dapatkan akan menjadi sia-sia belaka. 

Jika kita sedang dalam masalah, apapun bentuknya, jangan ragu datang kepada Tuhan dan berserah penuh kepadaNya, maka kita akan beroleh jawaban dan kelepasan, karena Dia tahu yang terbaik bagi umatNya.  Oleh karena itu tetap nanti-nantikan Tuhan! 

Mari kerjakan bagian kita yaitu menaati firman Tuhan, dan Tuhan akan mengerjakan bagianNya yaitu memberkati dan menolong kita karena Dia tahu yang terbaik bagi umatNya.

"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."  1 Korintus 2:9
Share:

Sabtu, 14 Desember 2019

TUHAN TAKKAN TINGGALKAN KITA

TUHAN TAKKAN TINGGALKAN KITA

Yohanes 14:18a  "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu."  

Ketika sedang diperhadapkan dengan pergumulan hidup yang berat, seperti menderita sakit-penyakit, pergumulan dalam hal ekonomi, seringkali kita berpikir bahwa Tuhan telah meninggalkan kita dan tak mempedulikan kita.  Ini pemikiran yang keliru!  

Perlu ditegaskan kembali bahwa mengikut Kristus bukan berarti bebas dari masalah atau penderitaan.  Justru terkadang Tuhan mengijinkan semua itu terjadi dengan maksud yang indah, yaitu Ia hendak membentuk dan memurnikan kita. 

Janji firman-Nya patut kita pegang, yaitu Dia tidak akan pernah meninggalkan kita sebagai yatim piatu.  Suatu jaminan yang tidak akan pernah kita peroleh dari siapa pun di dunia ini!  

Biasanya banyak orang berada di dekat kita ketika kita sedang dalam keadaan suka atau senang, tapi ketika kita sedang dalam keadaan susah, terjepit, terpuruk, atau sedang berada  'di bawah', saat itu pula orang-orang beranjak pergi, menjauh dan meninggalkan.
  
Alkitab menyatakan bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami di dunia ini adalah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan kita, dan Tuhan kita adalah setia, karena itu Ia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita, dan pada waktu kita dicobai Ia akan memberikan kepada kita jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya.

Karena itu kita tak perlu takut dan gentar menghadapi masalah apa pun.  Semua orang mengakui bahwa keadaan dunia di zaman sekarang ini sungguh sangat mengerikan, di mana kejahatan dan kekejaman manusia semakin menjadi-jadi.  

Tetapi bahaya apa pun yang kita hadapi, perbuatan jahat apa pun yang dilakukan manusia, selama kita hidup melekat kepada Tuhan dan tinggal di dalam firman-Nya, tak ada yang perlu ditakutkan.  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5b)."
"Orang benar tidak akan pernah ditinggalkan oleh Tuhan, pemeliharaan dan perlindungan Tuhan nyata ada padanya!"

Share:

Jumat, 13 Desember 2019

KEKUATAN DOA MENGUBAH SEGALANYA

KEKUATAN DOA MENGUBAH SEGALANYA

Mazmur 3:5  "Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus."  

Tuhan yang kita sembah di dalam nama Tuhan Yesus adalah Tuhan yang kuasa-Nya sungguh tidak terbatas, tidak ada sesuatu pun yang tidak dapat dilakukan-Nya, bahkan  "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  (Efesus 3:20).  

Jangan pernah ragu untuk berdoa kepada Bapa dalam nama-Nya!  "...apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu."  (Yohanes 15:16).  

Yabes, sekalipun namanya memiliki arti dukacita atau menderita, tapi ketika ia berdoa dengan iman:  "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!"  (1 Tawarikh 4:10) 

Tuhan mengabulkan permintaannya, bahkan Dia bukan hanya memulihkan keadaan Yabes, tapi juga memberkati hidupnya secara luar biasa, sehingga  "Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya;"  (1 Tawarikh 4:9).  

Mungkin keadaan Saudara sedang terpuruk dan berada di titik terendah, orang lain pun memandang kita dengan sebelah mata, dengan berkata,  "Tak mungkin hidupmu dipulihkan!  Kau tak punya masa depan lagi!", jangan pernah putus asa!  

Kekuatan kita memang sangat terbatas, namun jika kita mau menyerahkan segala keterbatasan kita ke dalam tangan Tuhan, maka tangan-Nya yang kuat dan perkasa itu yang akan menopang dan bertindak untuk kita, sebab  " Punya-Mulah lengan yang perkasa, kuat tangan-Mu dan tinggi tangan kanan-Mu."  (Mazmur 89:14)  dan  "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan! tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"  (Mazmur 118:15b-16). 

Jangan pernah takut untuk bermimpi besar seperti Yabes!  Asal disertai tekad yang kuat, usaha yang pantang menyerah, dan terus bertekun di dalam doa dan hidup mengandalkan Tuhan, apa pun yang kita impikan dan rindukan pasti akan terwujud.

"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."  1 Korintus 2:9
Share:

Kamis, 12 Desember 2019

MEMILIH TAAT MENUJU HIDUP

MEMILIH TAAT MENUJU HIDUP

Kejadian 39:9b   "Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" 

Di masa-masa akhir seperti ini kita harus semakin meningkatkan kualitas kehidupan rohani kita.  Jangan pernah  'main-main'  dengan ibadah dan pelayanan kita.  

Kita harus membuat keputusan yang tegas:  memilih untuk taat atau tidak taat, hidup benar atau tidak benar.  Kaki kita tidak bisa berdiri di antara keduanya tau jalan tengah.  Ini sama artinya berkompromi!  

"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."  (Matius 7:13-14).  

Jelas sekali dari perkataan Tuhan ini:  hanya ada dua jalan yaitu jalan yang sesak dan jalan yang luas. Sekalipun kita sudah memilih jalan kehidupan yaitu jalan yang sesak  (sempit), tetapi Tuhan ingin tahu kesungguhan kita dalam mengiring Dia.  

Karena itu jangan terkejut bila Tuhan menguji kita.  Seperti Yusuf, meski ia sudah mendapat mimpi dari Tuhan bahwa ia akan menjadi pemimpin di Mesir, tapi ia tak luput dari ujian.  

Bagaimana sikap kita?  Memilih untuk berbuat dosa atau taat kepada firman Tuhan, sekalipun resikonya adalah masuk  'penjara'?   Tetaplah taat, apa pun situasinya!

"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya."  Wahyu 22:12
Share:

Rabu, 11 Desember 2019

MENGAPA TUHAN TIDAK MENJAWAB

MENGAPA TUHAN TIDAK MENJAWAB

Mazmur 143:7  "Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku,"  

Jika apa yang kita doakan kepada Tuhan langsung mendapatkan jawaban dari Tuhan, hal itu tidak mendatangkan masalah bagi kita.  Namun bagaimana kalau doa-doa kita tak mendapatkan jawaban dari Tuhan?  

Hal ini akan menjadi awal permasalahan dalam hidup, sebab biasanya kita langsung menunjukkan reaksi yang negatif sebagai tanda ketidaksiapan kita menerima kenyataan yang ada:  kecewa, bersungut-sungut, mengomel, dan kemudian menyalahkan Tuhan.  

Jika Tuhan tidak menjawab permohonan doa kita, bukan berarti Tuhan pilih kasih atau tidak memedulikan kita. 

Salah satu penyebab mengapa Tuhan tidak menjawab doa-doa yang kita serukan kepada-Nya, atau berkata  'tidak' untuk permohonan doa kita, adalah karena kita salah dalam berdoa.  Ini berkaitan dengan motivasi hati kita yang salah, karena apa yang kita minta kepada Tuhan hanya bertujuan untuk memuaskan keinginan daging kita. 

Alasan utama mengapa Tuhan tidak menjawab doa-doa kita adalah karena ada dosa yang belum dibereskan.  Dosa adalah penghalang dan penghambat utama untuk kita memperoleh jawaban doa.  Nabi Yesaya menyampaikan,  "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan."  (Yesaya 59:1-3). 

Apabila doa-doa kita tidak mendapatkan jawaban dari Tuhan, hal terbaik yang harus kita lakukan adalah koreksi diri dan datang kepada Tuhan dengan penuh kerendahan hati, serta mohon pengampunan dari-Nya!.

Jika hidup kita sudah benar-benar beres, Tuhan pasti akan menjawab doa-doa kita dan menepati janji-Nya!
Share:

Selasa, 10 Desember 2019

KETIKA HATI KITA BERKATA TIDAK, JANGAN LAKUKAN

KETIKA HATI KITA BERKATA TIDAK, JANGAN LAKUKAN

Amsal 3:1 “Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku”


Saat kamu berada di kebimbangan dan waktu menuntutmu untuk segera mengambil keputusan, maka pikirkanlah sebaik mungkin. 


Keputusan yang telah kamu ambil nantinya akan bisa mengubah masa depanmu. Dan kamu harus benar-benar memilih jalan terbaik.

Ketika hatimu berkata ‘tidak’, maka jangan lakukan! 

Mungkin itu cara Tuhan untuk mencegahmu agar tidak terjerumus pada jalan yang salah. Logikamu boleh mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja, namun kesudahannya nanti belum tentu sesuai dengan apa yang kamu harapkan.

”Sahabat Renungan Harian, saat kamu memilih untuk mendengarkan kata hatimu yang berarti mendengar suara Tuhan, mungkin pada mulanya kamu akan kecewa. Kamu merasa bahwa jalan Tuhan jauh dari yang kamu inginkan. Tapi Tuhan akan segera mengubah kecewamu menjadi sebuah kejutan. Tuhan akan membawamu pada masa depan yang baik.”
Share:

Senin, 09 Desember 2019

BIARKANLAH TUHAN BERPERKARA

BIARKANLAH TUHAN BERPERKARA

2 Tes 1:7  “dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala” 

Ketika kita melihat film Joker, diceritakan ada seorang lelaki yang berusaha berbuat baik namun selalu disakiti oleh lingkungan di sekitarnya. Karena disakiti bertubi-tubi, Joker akhirnya memilih untuk cuek dan membalas perbuatan orang-orang yang pernah menyakitinya itu satu persatu, dan singkat cerita Joker menjadi tokoh kebangkitan baru di kota itu.

Sebuah rasa sakit yang didapatkan dari perlakuan orang lain kepada kita memang sepertinya pantas untuk kita balas. 

Jika hari ini ada orang yang memukulmu, tentu sebagai lelaki sejati kau harus membalas perbuatannya, dua kali lipat lebih kuat dan sakit kalau bisa. Sifat manusiawi kita akan menuntut balas akan perlakuan orang lain terhadap kita.

Ketika duniawi mengenalkan konsep pembalasan yang setimpal atas apa yang kita dapatkan, Kristus mengajarkan bahwasanya pembalasan adalah hak-Nya dan barangsiapa taat akan diberikan sebuah kelegaan atas penindasan yang kita terima itu. Allah akan menghitung apa yang diperbuat oleh musuhmu dan olehmu.

”Serahkan semua rasa sakit oleh karena perbuatan sesamamu kepada Tuhan, ampunilah dia dan mohon Tuhan agar mampu memaafkan kesalahannya. Maka Tuhan akan memberikan anugrah-Nya untuk mengobati rasa sakit itu, dan Tuhan yang sama akan mengadakan perhitungan yang setimpal kepada mereka yang menyakitimu.”

Share:

Minggu, 08 Desember 2019

DI SETIAP KESENDIRIAN KITA, ADA TUHAN YANG MENEMANI

DI SETIAP KESENDIRIAN KITA, ADA TUHAN YANG MENEMANI

Mazmur 71:20 “Engkau yang telah membuat aku mengalami banyak kesusahan dan malapetaka, Engkau akan menghidupkan aku kembali, dan dari samudera raya bumi Engkau akan menaikkan aku kembali.”

Ada cerita teman begini, sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga kuliah, seringkali dia di tempatkan di sebuah kelas yang rata-rata memiliki keyakinan yang berbeda dengannya.

Dia sempat merasa terkucilkan, bahkan merasa sendirian. Namun Tuhan selalu memberi kekuatan dalam hati dan menghiburnya.

Dia juga pernah tidak memiliki teman. Sahabat-sahabatnya menjauh tanpa sebab. Dia merasa tidak melakukan kesalahan pada mereka. Di situ dia sering menangis. 

Dia sering merasa sakit hati. Dan dia punya keyakinan bahwa hanya Tuhanlah sahabatku kala itu. Sampai akhirnya dia dapat melalui semua hal pahit dengan baik.

”Sahabat Renungan Harian, di setiap kesendirian kita, ada Tuhan yang menemani. Di setiap sedih kita, ada Tuhan yang menghibur. Di setiap susah kita, ada Tuhan yang membuka jalan. Dan di setiap kekurangan kita, ada Tuhan yang mencukupkan. Semua yang ada pada kita, semua yang kita alami, semua tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Dia mengasihi kita begitu indahnya. Sekalipun Ia mengizinkan kita melewati banyak kesulitan, namun Ia tetap beserta kita.”

Share:

Sabtu, 07 Desember 2019

TIDAK SEMUA BUNGA TUMBUH BERSAMAAN

TIDAK SEMUA BUNGA TUMBUH BERSAMAAN

1 Kor. 10:13 “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

Tidak semua bunga tumbuh dan mekar secara bersamaan. Bunga-bunga itu memiliki waktu dan proses yang berbeda untuk bertumbuh. 

Jika bunga itu dipaksa untuk tumbuh sebelum waktunya dengan menyiram terlalu banyak air, maka bunga itu akan mati.

Begitu juga dengan takaran proses yang Tuhan tetapkan pada kehidupan kita. Proses kita untuk menjadi pribadi yang berkualitas tidaklah sama dengan proses yang sedang dijalani oleh orang lain. 

Mungkin saat ini kita melihat bahwa perkara orang lain tidak sesulit perkara kita. Dan kita mulai menganggap bahwa Tuhan tidak adil pada kita.

”Sahabat Renungan Harian, Tuhan tidak akan mengizinkan pencobaan terjadi dalam hidup bila melebihi batas kekuatan kita. Tuhan juga tidak ingin kita ‘tinggal kelas’. Tuhan ingin hidup kita semakin maju dan kuat, hal itu ditandai dengan proses yang semakin berat. Persoalan yang rumit bukanlah sebuah hukuman, namun sebagai sarana untuk mengokohkan iman kita.”
Share:

Jumat, 06 Desember 2019

TETAPLAH BERDOA WALAUPUN KEADAAN SUDAH BAIK

TETAPLAH BERDOA WALAUPUN KEADAAN SUDAH BAIK

1 Tesalonika 5:17 “Tetaplah berdoa.”

Doa adalah napas kehidupan. Tanpa doa, perjalanan hidup kita tidak akan sempurna. Di dalam doa ada begitu banyak keajaiban dan seseorang yang enggan berdoa tidak akan pernah mengalami mujizat. 

Doa itu bukan hanya milik orang-orang yang sedang berada di dalam masa kesukaran. Meskipun kita sudah dalam keadaan baik, jangan tinggalkan doa itu.

Ingatlah bahwa kita adalah milik Tuhan. Segala yang ada di muka bumi adalah buatan tangan-Nya. Dan tidak ada sesuatu hal pun yang terjadi tanpa seizin Tuhan. 

Demikian juga sehelai daun yang jatuh, Tuhan pasti tahu. Entah perkara besar atau kecil, tidak ada yang terluput dari perhatian Tuhan.

”Sahabat Renungan Harian, jangan sombong dengan kekuatan yang kita miliki. Jangan sombong dengan kepandaian kita. Jangan sombong dengan harta dan kekuasaan kita. Sebab Tuhan mampu mengambilnya dari kita kapanpun Dia mau. Mulailah untuk tetap menjaga hubungan baik dengan Tuhan melalui doa.”
Share:

Kamis, 05 Desember 2019

TUHAN ADA SAAT KITA TERJATUH

TUHAN ADA SAAT KITA TERJATUH

Mazmur 37:23-24 “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.”

Tidak ada seorang balita yang belajar berjalan tanpa terjatuh. Rasa senang ketika berjalan beberapa langkah, kemudian berubah menjadi tangisan ketika terjatuh. Namun yang unik dari seorang balita adalah sekalipun terjatuh berkali-kali, ia tetap bangkit untuk melangkah kembali.

Di samping itu, ada seorang ayah yang dengan sabar menjagai anaknya yang sedang belajar berjalan. Matanya tak sedetikpun berpaling mengawasi. Ketika anaknya terjatuh, dengan sigap ayah membantunya untuk bangkit.

Tuhan tidak pernah menjanjikan perjalanan hidup yang indah kepada kita. Tidak ada perjalanan yang mulus dan ada kalanya kita terjatuh. Yang Tuhan janjikan adalah Dia akan tetap ada bersama kita sekalipun kita terjatuh.

”Tuhan akan memegang tangan kita, Ia menopang kedua kaki kita. Tangan-Nya yang kuat akan menarik kita, membantu kita untuk bangkit kembali.”
Share:

Rabu, 04 Desember 2019

YESUS PEGANG ERAT TANGANKU

YESUS PEGANG ERAT TANGANKU

Mazmur 139:10 “juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.”

Ada sebuah kisah di mana seorang anak kecil yang sedang asyik bermain tiba-tiba tergelincir dan tubuhnya hampir saja terperosok ke dalam jurang. 

Beruntung ayah anak itu selalu mengawasi dan dengan sigap memegang tangan anaknya dengan erat. Tubuh anak kecil itu kemudian terangkat dan selamatlah nyawanya dalam pelukan ayahnya.

Berapa kali kehidupan kita tergelincir ke dalam dosa? Dan berapa kali pula Tuhan mengulurkan tangan-Nya dan memegang kita begitu eratnya agar kita tidak binasa? Sadarkah kita atas apa yang sudah perbuat dalam kehidupan kita?

”Sahabat Renungan Harian, sekali-kali Tuhan tidak pernah memalingkan wajah-Nya dari kita. Mata-Nya terus mengawasi kita dan senantiasa memerintahkan malaikat-Nya untuk menjagai kita. Tangan-Nya akan selalu terulur ketika kita membutuhkan pertolongan-Nya. Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita menjadi lemah, sebab Dia akan memberikan kekuatan.”
Share:

Selasa, 03 Desember 2019

TANGAN YANG PENUH KEKUATAN

TANGAN YANG PENUH KEKUATAN

Mazmur 89:14 “Punya-Mulah lengan yang perkasa, kuat tangan-Mu dan tinggi tangan kanan-Mu.”

Seorang anak sedang berlatih ilmu bela diri. Salah satunya adalah melatih kekuatan otot-otot tangan. Setiap hari ia harus mengambil air di gunung setidaknya 10 kali. 

Awalnya ia begitu bersemangat, namun pada beberapa ember terakhir, tangannya mulai gemetar. Ia hampir terjatuh, namun sang guru langsung membantunya. Sang guru memegang tangannya dan mengangkat ember bersama-sama.

Itulah yang setiap kali terjadi bila anak itu hampir kehilangan daya. Pertolongan sang guru selalu datang tepat waktu dan tidak akan membiarkan anak itu terjatuh. Sampai pada akhirnya, anak itu benar-benar memiliki tangan yang kuat.

Setiap pencobaan yang terjadi di dalam hidup kita merupakan sebuah proses untuk membentuk hidup semakin kuat. Kekuatan itu tidak akan pernah kita dapatkan bila terus menghindar dari persoalan. 

”Saat kita hampir menyerah, saat kita tidak mampu lagi untuk menanggungnya, tangan Tuhan akan terulur untuk menolong kita. Tangan Tuhan adalah tangan yang penuh dengan kekuatan. Ia mampu mengangkat kita dari lembah kelam dan membebaskan kita dari beban berat.”
Share:

Senin, 02 Desember 2019

SELALU TEPAT DAN PENUH BERKAT

SELALU TEPAT DAN PENUH BERKAT

1 Kor 10:3 “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

Dalam ilmu memasak, untuk menghasilkan rasa yang enak harus dibutuhkan takaran yang tepat ketika meracik bumbu. Bila terlalu banyak garam, maka akan keasinan. 

Begitu juga ketika terlalu banyak menaruh gula akan kemanisan. Atau saat bumbu yang diberikan kurang, maka masakan itu akan terasa hambar.

Jalan hidup kita seperti masakan yang diracik oleh Tuhan. Ia tidak sembarangan menakar bumbu. Semuanya selalu tepat, seperti persoalan hidup dan berkat yang layak untuk kita terima.

Tuhan tahu kemampuan kita, bila persoalan terlalu berat maka kita tidak akan mampu. menjalaninya. Oleh sebab itu, ujian yang dizinkan adalah tidak melebihi batas kemampuan kita.

"Begitu juga bila Tuhan memberikan berkat besar secara tiba-tiba tanpa mempersiapkan diri kita, maka kita tidak akan mampu untuk mengolahnya. Kita akan menjadi sombong dan kesombongan itulah yang nantinya akan melukai orang lain.”
Share:

Minggu, 01 Desember 2019

TUHAN BERADA DI DEPAN UNTUK MEMIMPIN KITA

TUHAN BERADA DI DEPAN UNTUK MEMIMPIN KITA

Yesaya 45:2 “Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi.”

Sebuah cerita seorang yang hobby mendaki gunung. Jimmy memutuskan untuk menghabiskan waktu libur sekolah dengan mendaki gunung. 

Sebagai seseorang yang tidak berpengalaman, Jimmy membutuhkan pemandu. Jimmy meminta agar pemandu itu selalu berjalan di depannya dan mengajarkan hal-hal yang harus dilakukan saat menghadapi bahaya.

Kemana pemandu itu melangkah, Jimmy turut melangkah. Ketika pemandu melakukan sesuatu hal, Jimmy pun ikut melakukannya. Jimmy hanya tidak ingin tersesat. Lebih baik patuh daripada harus menghadapi hutan dengan segala risikonya seorang diri.

Hidup ini adalah sebuah perjalanan panjang. Mungkin kita akan mendaki, menuruni lembah, menyelam, atau hal-hal lain yang membuat kekuatan dan kesabaran kita terkuras. 

Kita tidak bisa menjalani kehidupan ini seorang diri. Kita bisa tersesat ke dalam dosa.

”Sahabat Renungan Harian, memasuki minggu Adven mari kita merenungkan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita membutuhkan Yesus untuk berjalan di depan kita. Jangan tinggalkan saat teduh di pagi hari bila kita ingin Tuhan menyertai hidup kita. Dan saat kita berdoa untuk memohon, Tuhan sudah berada di depan untuk memimpin langkah kita.”
Share:

Arsip Blog

Flag Counter
 
Renungan Rohani Kristen Mengucapkan " Selamat Hari Natal 25 Desember 2019 dan Selamat Tahun Baru 2020. Tuhan Yesus Memberkati. Amin.