Renungan Harian

Senin, 04 Mei 2020

PENCOBAAN HIDUP

PENCOBAAN HIDUP
Yak 1:14-15
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Kita akan lanjutkan pelajaran kita tentang pencobaan hidup.

Pencobaan selalu merupakan pekerjaan si pencoba atau si iblis, dan pencobaan akan mencapai tujuannya (dosa) apabila kita diseret dan dipikat oleh keinginan dari manusia lama kita, apabila kita ingin memuaskan keinginan daging kita dan jatuh dalam dosa.
Untuk kita bisa memahami dengan lebih baik apa yg sudah kita pelajari baiklah kita lihat beberapa contoh dalam Alkitab.
  • Keinginan untuk kaya

1 Tim 6:9-10
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Kita sudah memahami bahwa pencobaan mencapai tujuannya (dosa) ketika orang diseret dan dipikat oleh keinginan dari manusia lama mereka.
Seperti yg kita baca di atas, salah satu dari keinginan itu adalah keinginan untuk kaya, yg menurut ayat tersebut akan memimpin kepada pencobaan, ke dalam berbagai nafsu yg mencelakakan dan akhirnya ke dalam kehancuran.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa keinginan untuk kaya bukan merupakan keinginan Allah, tetapi keinginan daging.

Tentu saja, ini bukan berarti Allah tidak ingin kita mengumpulkan harta. Namun harta yg Ia ingin agar kita kumpulkan bukan harta di bumi melainkan harta di sorga.
Sebagaimana yg Yesus katakan.
Mat 6:19-21, 24
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Mamon dalam bahasa Aram berarti kekayaan.
Tidak mungkin mengabdi kepada Allah dan kepada kekayaan. Kita harus memilih salah satunya, apakah kita memilih untuk mengabdi kepada kekayaan, yg apabila melakukannya kita mungkin akan bertanya-tanya setelah beberapa waktu apa yg terjadi dengan Firman yg pernah ditaburkan dalam hati kita.
Mat 13:22
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Atau kita memilih untuk mengabdi kepada Allah yg apabila melakukannya kebutuhan kita akan dipenuhi secara melimpah dan harta yg kekal telah menanti kita di sorga.
Flp 4:19
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.


  • Hawa dan ular

Contoh lain di mana kita melihat iblis menjerat dan memikat agar orang yg dicobainya mau melakukan apa yg berlawanan dengan kehendak Allah (terdapat dalam Kej. 3).
Dalam Kej. 2, Allah memberi perintah kepada manusia bahwa "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yg baik dan yg jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. (Kej 2:16,17).
Jadi, Adam dan Hawa tahu bahwa bukan kehendak Allah untuk memakan pohon pengetahuan tentang yg baik dan yg jahat.
Kej 3:1-5
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Pencobaan dengan maksud jahat selalu merupakan pekerjaan iblis, "si pencoba" dan di sini kita melihat ia melaksanakan pekerjaannya dengan baik sekali.
Pertama-tama ia menantang Hawa dengan sebuah pertanyaan tentang apa yg telah Allah Firmankan. Kemudian, setelah melihat reaksi wanita itu, ia maju dengan pernyataan yg sama sekali bertentangan dengan Firman Allah, lalu meyakinkan Hawa bahwa apabila mereka memakan dari pohon tentang pengetahuan yg baik dan yg jahat, mereka akan menjadi seperti Allah, tahu yg baik dan yg jahat.
Jelas di sini bahwa iblis sedang memperdaya Hawa.

2 Kor 11:3
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

Membandingkan pencobaan yg dialami Tuhan Yesus yg dicatat dalam Mat 4:1-11 dengan pencobaan yg dialami Hawa di sini, kita dapat melihat bahwa dalam kedua kasus, iblis pertama-tama mencoba menipu mereka.
Misalnya ketika ia menjanjikan kepada Yesus "Semua itu (kerajaan dunia dan kemegahannya, Mat 4:8) akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku" (Mat 4:9), ia jelas-jelas mencoba untuk menipu-Nya. Namun ia gagal total.
Mat 4:10
Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Yesus tidak tertipu. Seandainya tertipu, itu berarti Ia telah berjalan melawan kehendak Allah (yg dimaksud ada tertulis dalam ayat di atas) dan jatuh dalam dosa.
Tetapi sebagaimana Firman Allah katakan: "sama seperti kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa" (Ibr 4:15). Yesus tidak tertipu tetapi sepenuhnya Ia berpegang kepada Firman Allah. Hasilnya, setelah melihat usahanya gagal, iblispun meninggalkan Dia (Mat 4:11). Sebaliknya Hawa, ketika diseret dan ditipu oleh musuh, ia mengabaikan Firman Allah.
Kej 3:6
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

Ketika dirangsang oleh iblis, perempuan ini mengabaikan Firman Allah, diseret untuk memenuhi keinginan panca indranya dan sebagai akibatnya ia dan Adam berdosa dan mati.
Iblis pertama-tama mencoba menipu, menjerat dan memikat agar orang yg dicobainya mau melakukan apa yg berlawanan dengan kehendak Allah. Berhati-hatilah...!!!.
Amin...!!!
Share:

Rabu, 08 Januari 2020

PERGUMULAN

PERGUMULAN

2 Tim 3 : 1 "Pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar"

Sahabat Renungan Harian, pernahkah Anda mendengar seseorang berkata bahwa dengan percaya kepada Yesus saja, Dia akan memecahkan seluruh masalah Anda dan Anda akan menikmati kekayaan dan kedamaian dalam hidup ini?

Jika itu jalan yang Allah rancangkan bagi orang-orang yang melayani-Nya, lalu apa masalah Paulus?

Setelah bertobat, hidup Paulus begitu saleh, tetapi ia tetap mendapat banyak masalah. Ia adalah salah seorang misionaris terbesar sepanjang zaman dan apa masalah yang dihadapinya? Dipukul. Ditangkap. Hampir tenggelam. Melarikan diri ke luar kota.

Perhatikan Yusuf, Abraham, Ayub, Yeremia, Petrus. Mereka adalah orang-orang saleh. Namun, mereka semua menghadapi berbagai bahaya dan kesulitan yang tak pernah kita harapkan untuk kita alami.

Lalu, mengapa ada pergumulan seperti di atas? Mengapa tragedi yang menerpa orang kristiani sama kuatnya seperti tragedi yang menerpa kebanyakan kaum ateis yang antagonistis? 

Mengapa kita tidak terbebas dari bencana alam, penyakit serius, perselisihan antarpribadi, dan perlakuan tidak adil oleh orang lain?

Bagaimanapun juga, dengan cara yang dipakai Allah untuk membereskan segalanya, berbagai masalah kita dapat membawa kebaikan bagi kerajaan dan rencana-Nya. 

Tugas kita adalah memuliakan Allah dalam keadaan apa pun. Jika kita melakukan hal itu, maka pergumulan kita akan dapat mengarahkan orang lain kepada Sang Juru Selamat saat kita berhasil mencapai tujuan utama kita, yakni untuk mendapatkan kedamaian dan upah di surga.

"Tuhan mengizinkan ujian kehidupan menimpa kita bukan untuk menghambat, melainkan untuk menumbuhkan kita"

Share:

Selasa, 07 Januari 2020

ADA PENYERTAAN TUHAN SAAT KITA TAAT

ADA PENYERTAAN TUHAN SAAT KITA TAAT

2 Raja-Raja 18:7 "Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung. Ia memberontak kepada raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya."

Dalam situasi yang berat seperti sekarang ini tak ada jalan selain kita harus bergantung penuh kepada Tuhan dan taat kepada kehendak-Nya.

Itulah kunci untuk mengalami perlindungan dan penyertaan Tuhan. Kita bisa belajar melalui Hizkia, raja Yehuda.  ia takut akan Tuhan dan hidup benar seperti bapa leluhurnya. Karena ketaatannya, Hizkia mengalami penyertaan Tuhan.

Meski demikian bukan berarti perjalanan hidup Hizkia akan luput dari masalah atau pencobaan.

Suatu ketika Hizkia harus menghadapi ujian yang berat, Tuhan mengijinkan hal itu terjadi supaya Hizkia dan seluruh rakyat Yehuda memiliki pengalaman iman bersama Tuhan. 

Setiap ketaatan dan kesungguhan kita dalam mengikut Tuhan pasti mendatangkan berkat atau upah dari Tuhan, sebaliknya  "...setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal," (Ibrani 2:2b).

Hari-hari ke depan, tantangan yang kita hadapi tidaklah semakin mudah, namun tidak ada alasan bagi kita untuk menjadi lemah.

"Sahabat Renungan Harian, jangan pernah merasa sendirian, kita akan dijaga dan dipelihara Tuhan seperti biji mata-Nya sendiri asalkan kita tetap hidup dalam ketaatan penuh!"
Share:

Senin, 06 Januari 2020

TUHAN MEMPERHITUNGAN PERGUMULAN KITA

TUHAN MEMPERHITUNGAN PERGUMULAN KITA

Mazmur 56:6 "Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?"

Mazmur 56 ini merupakan seruan dan doa Daud saat berada dalam pelarian.  Di negerinya sendiri ia terus diburu oleh Saul, sedangkan di negeri lain musuh juga mengincar dan memburunya.  

Serasa tidak ada tempat bagi Daud untuk berpijak.  Penderitaan Daud ini bukan disebabkan karena kesalahannya, justru karena pengorbanannya bagi bangsa Israel. 

Dalam kesesakannya ini berserulah Daud,"Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku! Seteru-seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari,"  (Mazmur 56:2).  

Tuhan memperhatikan seruan umat-Nya saat dalam kesesakan.  Adalah salah besar jika kita beranggapan bahwa Tuhan tidak memedulikan penderitaan yang kita alami. 

Murid-murid Kristus sendiri pernah menganggap bahwa Tuhan tidak peduli ketika perahu mereka diterpa angin taufan ganas:"Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"  (Markus 4:38).

Menghitung pergumulan  bisa diartikan bahwa Tuhan mencatat secara detail semua penderitaan yang kita alami.

Air mata yang mengalir dari kesengsaraan semacam inilah yang Tuhan simpan di kirbat-Nya, Tuhan akan memberikan kelegaan dan kelepasan.

"Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan sorak-sorai  (Mazmur 126:5)."
Share:

Arsip Blog

Flag Counter
 
Renungan Rohani Kristen Mengucapkan " Selamat Hari Natal 25 Desember 2019 dan Selamat Tahun Baru 2020. Tuhan Yesus Memberkati. Amin.